Penderita DBD di HST Sepanjang Januari 2024 Mencapai 202 Kasus

Penderita DBD di HST Sepanjang Januari 2024 Mencapai 202 Kasus
Pasien DBD RSUD Damanhuri Barabai (foto: jurkal)
Bagikan:

Wartasentral.com, Kabupaten Hulu Sungai Tengah – Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) sepanjang Januari 2024, telah mencapai 202 kasus.

Hal itu disampaikan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah H. Damanhuri Barabai dr. Nanda Sujud Andi Yudha Utama, Rabu (31/1/24).

Ia merincikan, dari 202 kasus yang ditangani, 184 pasien di antaranya merupakan warga HST, 18 pasien lainnya merupakan warga luar daerah.

“Selain dari HST, ada juga pasien dari wilayah Banua Anam dan pasien rujukan dari Kaltim dan Kalteng,” ungkapnya.

Ia menjelaskan, dari keseluruhan kasus DBD, 172 pasien dirawat di ruang inap anak, 29 pasien dirawat di ruang inap dewasa dan 21 pasien lain dirawat di ruang intensif.

Namun, dr. Nanda memastikan, untuk kondisi kesehatan sebagian pasien tersebut, sudah berangsur baik.

“Namun, ada 18 pasien anak dan tiga pasien dewasa, yang dirawat di ruang intensif,” bebernya.

Terkait adanya satu pasien yang meninggal dunia, dr. Nanda memastikan, penyebabnya tidak murni karena DBD, namun juga disebabkan faktor penyakit komorbid.

“Faktor penyakit komorbid juga berpengaruh. Tentu, juga bisa menyebabkan kondisi kesehatan menurun,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan dr. Desfi Delfiana Fahmi mengungkapkan, pihaknya juga sudah melakukan berbagai upaya lintas sektoral antar satuan kerja perangkat daerah, untuk mencegah penyebaran DBD meluas.

“Kami juga gencar melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat dari desa ke desa, membagikan bubuk abate secara gratis, dan melakukan fogging,” urainya.

Pihaknya juga terus mengimbau masyarakat, untuk rutin melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).

“Masyarakat juga diharapkan melaksanakan 3M plus, yakni menguras tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air, dan mendaur ulang berbagai barang yang berpotensi menjadi tempat nyamuk berkembang biak,” pungkas dr. Desfi. (Jurkal)

Tinggalkan Balasan