Pemuda Calon Pemimpin Bangsa, Jangan Rusak Dengan Uang

Bagikan:

Wartasentral.com, Depok – Ketua Hacord Media Center Acep Azhari menegaskan, Pemuda adalah calon penerus pemimpin bangsa , yang menjadi harapan bagi seluruh rakyat indonesia.

Mereka memilki tugas untuk membangun Demokrasi yang sesuai dengan tujuan para pendiri bangsa , demi kemakmuran rakyat indonesia .

Para pemimpin bangsa, mestinya memberikan contoh yang baik kepada para pemuda, agar mereka mampu menjunjung tinggi pancasila dan undang undang dasar 45.

Di tangan merekalah cita cita luhur para pendiri bangsa di tentukan, keadilan bagi seluruh rakyat indonesia harus bisa di wujudkan, Kesejahteraan bagi bangsa dan negara merupakan target yang harus mereka wujudkan,

Pemuda sebagai pemegang tongkat estafet kepemimpinan dimasa depan , tidak boleh di ciderai dengan hal hal yang mampu merusak moral dan etika berdemokrasi .

Kolusi, korupsi dan nepotisme bukanlah sesuatu yang harus mereka rawat dan tumbuhkan kedepannya. Mereka harus mampu menghapus segala bentuk perbuatan yang dapat merusak tatanan demokrasi, yang memiliki nilai nilai luhur yang tinggi .

Pemuda tidak boleh dijadikan alat untuk meraih kekuasaan, dengan jalan yang tidak sesuai dengan norma norma hukum dan agama.

Mereka harusnya diberikan pengetahuan tentang bagaimana berdemokrasi yang baik, jauh dari hal hal yang melanggar aturan demi menggapai sebuah kekuasaan.

Money politik bukanlah hal baik yang harus di pertontonkan di hadapan mereka, pendidikan moral dan etika yang harus diajarkan kepada mereka , bukan bagai mana cara meraih kekuasaan dengan menghalalkan segala cara .

Para pemuda sebagai calon penerus pemimpin bangsa, mestinya diberikan bimbingan agar mampu menjalankan demokrasi yang menjadi harapan dan cita cita para pendiri bangsa dan segenap rakyat indonesia, yang berazaskan pada keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia .

Membagi bagikan uang saat acara resmi kedinasan, merupakan contoh yang sangat tidak mendidik.

Apalagi disaat akan di gelarnya Pilkada ,yang dilakukan oleh calon walikota Depok, yang nota bene adalah wakil walikota yang saat ini menjabat .

Hal semacam itu, bukan hanya dapat merusak moral bagi kaum muda tapi bisa saja melanggar citra demokrasi yang bersih , yang jauh dari segala bentuk pemaksaan atas hak calon pemilih dan politik uang .

Semoga, para pemuda mampu menolak segala bentuk kecurangan dan intimidasi dalam menggunakan hak pilihnya ,demi menjunjung tinggi azas Demokrasi yang adil dan beradab. (Rik)

Tinggalkan Balasan