Ragam  

Dave Laksono Dorong RI Jadi Penengah Perang Iran vs Israel & Suarakan Perdamaian

Dave Laksono Dorong RI Jadi Penengah Perang Iran vs Israel & Suarakan Perdamaian
Wakil Ketua Komisi I DPR RI Dave Laksono (foto: Ist)
Bagikan:

Wartasentral.com, Jakarta – Eskalasi perang Israel dengan Iran semakin memanas dan berpeluang, menyeret negara sekutu masing-masing. Perang antara kedua negara ini, harus diselesaikan agar tidak pecah perang yang lebih luas .

Dalam kaitan ini, Wakil Komisi I DPR RI Dave Laksono meminta pemerintah Indonesia aktif, dalam menyuarakan perdamaian dunia dan menjadi penyeimbang pada pertarungan antara Iran dan Israel yang diintervensi Amerika Serikat.

Politikus Partai Golkar ini menuturkan, posisi Indonesia sebagai negara non blok militer, harus dapat menjadi penengah dan menyampaikan bahwa perang bukanlah solusi untuk jalan menuju perdamaian.

“Dunia tidak memerlukan konflik baru, apalagi perang global. Indonesia harus tampil sebagai kekuatan moral dan penyeimbang, dalam dinamika internasional yang semakin kompleks,” ujar Dave Laksono kepada wartawan, di Jakarta , Senin (23/6/2025).

Selain itu, ia juga menyoroti tentang kesigapan pemerintah, dalam mengevakuasi WNI di Teheran dan Tel Aviv dan meminta agar proses evakuasi menjadi hal yang utama.

“Perlindungan terhadap WNI di wilayah konflik juga harus menjadi prioritas pemerintah, termasuk kesiapan evakuasi dalam skenario darurat,” ucapnya.

Ia meyakini, pemerintah akan mengambil langkah strategis dalam konflik Iran vs Israel ini dan tetap melakukan koordinasi, dengan negara-negara non blok di forum dunia.

“Saya percaya, Pemerintah saat ini memantau situasi dengan cermat dan akan mengambil langkah strategis, termasuk pernyataan resmi penghentian kekerasan serta penguatan koordinasi dengan negara-negara non blok untuk menekan eskalasi lebih lanjut,” tukasnya.

Ia meminta seluruh negara-negara, agar tidak lagi bereaksi atas intervensi Amerika Serikat dalam konflik Iran dan Israel.

“Seluruh pihak harus didorong, untuk menahan diri dan kembali ke meja perundingan,” imbuh Dave Laksono. (Berbua)

Tinggalkan Balasan