Wartasentral.com, Tangerang – Menjadi Gardu Induk full digital pertama di Indonesia, Gardu Induk Digital (GID) 150 kilo Volt (kV) Sepatan Baru di Provinsi Banten, menjadi jawaban atas kebutuhan masyarakat tentang kebutuhan listrik berbasis digital.
GID Sepatan Baru merupakan buah dari konsistensi PT PLN (Persero), melalui Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Barat (UIT JBB).
Sebagai perusahaan penyedia jasa kelistrikan di Indonesia, PLN terus tumbuh dan berkembang.
GID sendiri, merupakan inovasi PLN dalam menghadirkan inovasi baru kelistrikan tanah air, berbasis digital yang efisien dan ramah lingkungan.
GID Sepatan Baru menerapkan teknologi full digital dengan penggunaan fiber optic.
Banyak kelebihan yang didapat diantaranya lebih aman, lebih minim potensi gangguan, monitoring operasional lebih mudah, identifikasi gangguan lebih cepat dan tepat.
Selain itu, dengan adanya sistem pengoperasian yang bersifat remote, akan meningkatkan keamanan dari instalasi tersebut.
Serta mengurangi potensi kecelakaan kerja, seperti sengatan listrik (electrical shock), lantaran aspek kesehatan dan keamanan ketenagalistrikan, bisa dikontrol dengan optimal.
General Manager PLN UIT JBB Didik Fauzi Dakhlan mengatakan, GID atau digital substation itu, hadir sebagai upaya meningkatkan teknologi dalam sistem ketenagalistrikan.
Ia jelaskan, GID Sepatan Baru menerapkan teknologi digital untuk menunjang pengoperasian Gardu Induk tanpa operator melalui jaringan internet.
“Tentunya, hal ini menjadi keunggulan, dimana monitoring operasional lebih mudah,” tukasnya, Kamis (11/7/2024).
GID yang dioperasikan sejak Tahun 2022 itu, melayani konsumen dengan mengalirkan listrik yang bersumber dari PLTU Lontar.
Dan kemudian, sambungnya, disalurkan melalui Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV Sepatan-Sepatan Baru.
Dengan inovasi yang didukung analisis data real time, masalah downtime bisa diatasi lebih baik lagi.
Bisa juga, untuk mendeteksi anomali, menganalisa performa peralatan sehingga perawatan dan pengelolaan peralatan lebih efisien.
Didik menjelaskan lagi, bentuk gardu digital itu, sebenarnya sama dengan gardu konvensional.
Namun, dengan penggunaan bidang tanah atau bangunan gardu induk yang jauh lebih kecil.
“Sehingga, untuk area yang dibutuhkan, GID hanya perlu tidak sampai setengah luas dari GI konvensional,” tandasnya.
Beberapa waktu lalu, PLN UIT JBB melalui Unit Pelaksana Transmisi (UPT) Cikupa, berhasil menyelesaikan pekerjaan pemeliharaan 2 tahunan trafo pada GID Sepatan Baru.
Pekerjaan pemeliharaan itu, melibatkan serangkaian langkah-langkah yang sistematis dan terukur.
Mulai dari manuver pembebasan tegangan, pengujian sistem hingga mengembalikan sistem ke kondisi normal operasional.
“Pekerjaan pemeliharaan ini sangat penting, untuk memastikan pasokan listrik yang stabil dan andal, khususnya mendukung kawasan industri dan pemukiman di Kabupaten Tangerang dan sekitarnya,” pungkas Didik. (Key)