Wartasentral.com, Jakarta – Proyek pembangunan Masjid Negara Ibu Kota Nusantara (IKN), digadang akan rampung pada akhir tahun 2024.
Masjid IKN itu, dibangun di atas lahan seluas 3.2 hektare, dengan nilai kontrak sebesar Rp940 miliar.
Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Tjahjo Purnomo mengungkapkan, pembangunan Masjid Negara IKN menggunakan material yang ramah lingkungan.
“Sesuai dengan konsep green city yang diusung dalam pembangunan IKN, masjid ini akan dirancang sebagai green building,” tegasnya, mengutip dari dari Antara, Selasa (23/1/24).
Sehingga, tambahnya, dalam proses pengerjaannya menggunakan material ramah lingkungan serta minim waste material.
Tjahjo menjelaskan, Hutama Karya menggarap proyek tersebut, melalui Kerja Sama Operasi (KSO) dengan PT Adhi Karya (Persero).
Yaitu, mengerjakan struktur, arsitektur, MEP (Mechanical, Electrical and Plumbing), kawasan atau lanskap, bangunan penunjang, bangunan komersil serta jembatan.
Dalam proses pengerjaannya, paparnya, tim lapangan akan menghadapi beberapa tantangan, termasuk dalam tahap pengerjaan kubah masjid yang memiliki desain unik menyerupai sorban.
Lantaran itu, diperlukan teknik khusus untuk memastikan hasil dan kualitas bangunan, sesuai dengan rancangan awal, serta proyek dapat selesai sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
“Menyikapi hal tersebut, tim telah menyiapkan strategi penanganan, di antaranya rutin memonitor kualitas pekerjaan secara intensif dan periodik, penerapan teknologi Building Information Modelling (BIM) serta struktur pracetak, agar pembangunan masjid selesai tepat waktu dan tepat mutu,” tutur Tjahjo.
Diketahui, pembangunan Gedung dan Kawasan Masjid Negara IKN secara resmi dimulai dengan peletakan batu pertama (groundbreaking) oleh Presiden Joko Widodo pada Rabu (17/1/2024).
Presiden Jokowi mengatakan, masjid itu memiliki daya tampung hingga 61.000 jemaah, bangunannya pun akan dikelilingi air, serta akan menampilkan keindahan pada desain baik dari luar maupun dalam.
Jokowi berharap, Masjid Negara IKN bisa menjadi contoh pembangunan masjid di dunia serta merepresentasikan kemajemukan Indonesia.
“Sebagai sarana dalam meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah SWT, menjadi tempat yang nyaman bagi umat muslim untuk melakukan aktivitas keagamaan serta sebagai simbol toleransi antar agama di IKN,” pungkasnya. (Kankal)