Wartasentral.com, Kupang – Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena mengakui rumput laut dari Provinsi NTT, memiliki kualitas terbaik dan mampu menembus pasar dunia.
Hal itu diakui Melki Laka Lena, saat mengunjungi pabrik rumput laut PT Rote Kerajinan Nusantara (RKN), di Tablolong Kabupaten Kupang, Jumat (14/3/2025).
Dalam kunjungan tersebut, ia memantau langsung proses pengolahan rumput laut, didampingi Pimpinan PT. RKN Clarisa Lino.
”Saya senang, di NTT ini sudah punya pabrik produksi rumput laut yang berproduksi dengan orientasi ekspor kelas dunia, untuk dikirim ke berbagai negara dan resmi kita menembus pasar Dunia,” papar Melki.
Menurutnya, ketika melakukan pengecekan langsung, ternyata rumput laut NTT itu yang terbaik di dunia dan telah diketahui juga, dari uji laboratorium yang ada di pabrik tersebut.
”Apresiasi kepada PT RKN, yang sudah berperan baik memproduksi olahan rumput laut kita dan menjadi offtaker yang baik, bagi petani rumput,” ungkap Melki.
Lantaran itu, ia meminta agar PT RKN harus semakin berkembang, agar saling bersinergi dengan Pemerintah Provinsi NTT.
Sehingga, sambungnya, dapat meningkatkan PAD dan juga meningkatkan produktifitas petani rumput laut.
“Selain produk yang dihasilkan PT RKN berupa Semi Refined Carrageenan (SRC), ke depannya akan ada produk berupa bios timbulan,” tegas Melki.
Ia menjelaskan, itu salah satu bentuk hilirisasi yang diproduksi dan punya nilai tambah, yang dapat digunakan untuk sektor pertanian sebagai bahan pupuk, untuk meningkatkan produktifitas tanaman pertanian.
“Ini sangat baik, dalam meningkatkan produktifitas dan mengurangi penggunaan pestisida. Biostimulan ini juga dapat meregenerasi kembali, kandungan tanah dengan baik. Nanti kita akan uji coba, di produk ini di NTT,” ulasnya.
Melki juga mengatakan, ke depannya Pemerintah akan mendorong peningkatan produksi rumput laut petani, dengan pengembangan bibit baru melalui metode kultur jaringan.
“Saat ini petani kita masih menggunakan bibit lama, yang setiap titiknya hanya menghasilkan 1 Kg rumput laut. Ke depannya, Pemerintah Provinsi NTT akan mengembangkan bibit baru, dengan pola kultur jaringan sehingga 1 titik dapat menghasilkan 5 kg rumput laut,” paparnya.
Sementara itu, Pimpinan PT RKN Clarisa Lino Owner menyebutkan, pihaknya telah beroperasi sejak tahun 2017 lalu dan saat ini mampu menghasilkan produksi mencapai 150 ton per bulan.
”PT RKN ini, sudah berproduksi sejak tahun 2017 dan saat ini mampu menghasilkan 150 ton per bulan. Bahan baku rumput laut yang diolah disini, berasal dari Kabupaten Kupang (Sulamu), Rote, Pulau Kera, Alor, Flores, serta Lembata,” utaranya.
Produk yang dihasilkan saat ini, kata Clarisa, sudah berupa Semi Refined Carrageenan (SRC), yang saat ini benar-benar 100 persen sudah diekspor ke Chili, Argentina, Brazil, Jerman, dan Austria.
“Terima kasih atas kunjungan Gubernur NTT bersama jajaran, yang memberikan dukungan kepada PT RKN untuk terus berkembang,” pungkasnya. (Berbua)