Pemkab Jember Ganjar UNEJ Penghargaan Cegah Kekerasan Anak & Perempuan

Pemkab Jember Ganjar UNEJ Penghargaan Cegah Kekerasan Anak & Perempuan
Penyerahan penghargaan kepada UNEJ (foto: meneol)
Bagikan:

Wartasentral.com, Jember – Universitas Jember (UNEJ) berhasil meraih penghargaan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember, sebagai lembaga atau organisasi pencegah kekerasan perempuan dan anak.

Piagam penghargaan secara resmi diterima oleh Ketua Pusat Studi Gender (PSG) Dr. Linda Dwi Eriyanti, S.Sos., M.A., dan Ketua Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (Satgas PPKS) Dr. Fanny Tanuwijaya, S.H., M.H., di Rektorat UNEJ, Jumat (10/1/2025).

Penghargaan itu, Pemkab Jember berikan sebagai bentuk apresiasi atas kontribusi nyata UNEJ, dalam pencegahan dan penanganan kasus kekerasan seksual.

Sekretaris Dinas mewakili Plt Ka. DP3AKB Kabupaten Jember Poerwahjoedi mengatakan, UNEJ telah turut berpartisipasi, bersinergi dan berkolaborasi dalam upaya pemberdayaan perempuan, pencegahan dan penanganan kekerasan terhadap korban kekerasan perempuan dan anak di Kabupaten Jember Tahun 2024.

“Di Kabupaten Jember tahun 2024, tren kekerasan seksual pada perempuan meningkat,” jelasnya.

Itu, sambungnya, menandakan masyarakat sudah berani speak up, terhadap permasalahan yang mereka hadapi.

Baginya, itu adalah langkah maju, namun harus terus berupaya, mencegah terjadinya kekerasan dan memberikan dukungan bagi korban.

“Salah satunya, dengan memberikan akses pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan kualitas hidup mereka.” tukasnya.

Rektor UNEJ, Dr. Ir. Iwan Taruna, M.Eng., IPM menyampaikan rasa syukur, atas penghargaan yang diterima.

Pasalnya, salah satu fokus utama UNEJ adalah menciptakan lingkungan kampus yang aman, nyaman, dan inklusif bagi seluruh sivitas akademika.

Penghargaan tersebut, akunya, menjadi motivasi bagi seluruh civitas akademika UNEJ, untuk terus berkomitmen dalam menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi seluruh anggota masyarakat kampus.

“Apalagi dengan bersinergi antara pemerintah, masyarakat dan lembaga pendidikan, kita dapat menciptakan perubahan yang lebih besar,” tutupnya. (Meneol)

Tinggalkan Balasan