Ekbis  

Rakor HLM Roadmap TPID Depok Diharapkan Bisa Tingkatkan Kolaborasi

Rakor HLM Roadmap Pengendalian Inflasi Kota Depok 2025-2027 (foto: ist)
Bagikan:

Wartasentral.com, Depok – Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Depok, menggelar Rapat Koordinasi High Level Meeting (Rakor HLM) Penyusunan Arah Kebijakan dan Peta Jalan (Roadmap) Pengendalian Inflasi periode 2025-2027, untuk memastikan kesinambungan dan sinkronisasi upaya mengendalikan inflasi daerah.

Rakor Penyusunan Arah Kebijakan dan Peta Jalan Pengendalian Inflasi itu, dibuka Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono (IBH), yang juga sebagai Wakil Ketua TPID Kota Depok.

IBH mengatakan, rakor HLM TPID ini diharapkan dapat meningkatkan sinergi dan kolaborasi, dalam upaya pengendalian inflasi di Kota Depok.

“Tentunya ini sangat penting, untuk menjadi bahan masukan dalam penyusunan peta jalan pengendalian inflasi Kota Depok periode 2025-2027,” tegasnya, Rabu (11/9/2024).

Pasalnya, peta jalan pengendalian inflasi Kota Depok untuk periode 2025-2027, harus dapat disusun untuk menjawab tantangan pengendalian inflasi jangka menengah.

Dimana yang lebih rinci, akan diterjemahkan dalam bentuk program dan kegiatan yang akan dilaksanakan lintas Perangkat Daerah (PD), sebagai anggota TPID Kota Depok yang ditetapkan setiap tahunnya pada rencana kerja PD.

“Penyusunan peta jalan ini, fokus kepada kesejahteraan masyarakat dengan pencegahan lonjakan harga pada komoditas yang sering muncul sebagai penyumbang inflasi,” tekannya.

Ia menyampaikan, daya beli masyarakat Kota Depok sendiri tergolong baik, ini terlihat dari pertumbuhan ekonomi Kota Depok yang juga baik, diantaranya mampu mengatasi persoalan kemiskinan.

“Kami punya angka kemiskinan terendah se-Pulau Jawa, kalau se-Indonesia kami ke empat, artinya daya beli masyarakat dengan tingkat kemiskinan yang rendah,” bebernya.

Tinggal masalahnya adalah, ketersediaan barang yang harus diperhatikan. Lantaran, terkait bijak dalam belanja dan tidak ada oknum yang menyimpan barang.

Termasuk, imbuhnya, pemerintah yang mempunyai peran penting dalam membuat strategi, agar waktu-waktu yang dianggap genting terhadap inflasi bisa diantisipasi.

“Syukurnya, kami selalu dibina Kemendagri setiap Senin rakor, sehingga lebih mudah memahami makro se-Indonesia dan diberi nasihat oleh kementerian,” ujarnya.

Ia bersyukur, Pemerintah Indonesia sangat memperhatikan itu, sangat konsen terhadap inflasi.

Untuk itu, ia mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Indonesia, Badan Pusat Statistik (BPS) yang menginformasikan berbagai hal tentang inflasi dan Perangkat Daerah yang telah membuat program kerja, sehingga roda perekonomian masyarakat berjalan dengan baik.

“Alhamdulillah, Kota Depok sudah Universal Health Coverage (UHC), sehingga masyarakat yang kesulitan bayar BPJS kami sudah bisa talangi,” terangnya.

Ia mengatakan, Kota Depok selama ini berkiblat ke Fatmawati dan RSCM. Alhamdulillah, sekarang sudah berkurang, karena sudah ada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Khidmat Sehat Afiat (KiSA) dan RSUD Anugerah Sehat Afiat (ASA) dan Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI).

Sedangkan untuk persoalan sosial, Pemerintah Kota (Pemkot) sudah mempunyai program Kartu Depok Sejahtera (KDS) dengan 7 layanan manfaat.

Salah satunya bantuan pangan untuk warga tidak mampu, membackup Program Keluarga Harapan (PKH) yang tidak dapat dari Kementerian Sosial (Kemensos).

“Mudah-mudahan, program yang kita buat bisa dirasakan langsung untuk mengatasi inflasi di Kota Depok,” tandasnya. (Bah)

Tinggalkan Balasan