Wartasentral.com, Depok – Polemik terkait santunan kematian (Sankem) dan rencana pembangunan masjid di lahan eks SDN Pondok Cina 1, kembali mencuat dalam Rapat Paripurna DPRD Depok pembahasan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Perubahan APBD Tahun Anggaran 2025, Rabu (20/8/2025).
Pasalnya, dalam sidang tersebut, anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (F-PKS) H. Bambang Sutopo masih mempermasalahkan dihapusnya program santunan kematian (Sankem) serta pembangunan masjid.
Menanggapi hal itu, Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD Kota Depok Endah Winarti, menilai sikap tersebut tidak perlu terjadi mengingat semua keputusan telah disepakati bersama.
“Seharusnya apa yang sudah disepakati bersama, tidak perlu lagi diperdebatkan. Hal itu hanya menunjukkan, PKS masih ingin mencari panggung,” ujar Endah.
Ia menegaskan, seluruh janji Wali Kota Depok akan tetap direalisasikan sesuai dengan misi pembangunan yang telah ditetapkan. Ia mencontohkan, salah satunya terkait pembangunan infrastruktur.
Katanya, Wali Kota sudah berkomitmen, seperti melebarkan Jalan Sawangan agar tidak macet, itu pasti akan dilaksanakan.
Santunan kematian memang ditiadakan, tapi sebagai gantinya pemerintah memberikan fasilitas pemakaman gratis.
“Untuk tempat ibadah, bukan berarti anti masjid, tetapi akan dibangun mushola yang lebih nyaman dan representatif,” jelasnya.
Ia pun meyakini, Wali Kota Depok konsisten dalam mewujudkan 20 program janji kampanyenya. Karena itu, ia mengingatkan agar dinamika politik tidak dijadikan ajang mencari popularitas.
“Kalau politisi berdebat itu wajar, tapi jangan sampai hanya mencari panggung. Masing-masing perwakilan sudah memiliki ruang di Badan Anggaran, untuk menyuarakan aspirasi. Silakan disampaikan di forum yang tepat,” pungkasnya. (Rik)