Wartasentral.com, Jakarta – Mahasiswa Teknik Elektro Universitas Pertamina, yaitu Muhammad Harish, Pande Kadek Tresna Juliana dan Raden Riefiant Dwigyantosa Randraputra, tidak mau ketinggalan dalam memanfaatkan teknologi untuk manajemen bencana.
Mereka merancang robot pendeteksi korban bencana, yang dinamakan RETRO-BOT.
Karya mereka itu, berhasil meraih juara 2 di tingkat wilayah 1 dalam ajang Kontes Robot Indonesia (KRI) tahun 2024, di kategori Kontes Robot SAR Indonesia (KRSRI).
“Melalui robot ciptaan kami ini, kami ingin membantu Tim SAR saat melakukan evakuasi korban setelah bencana,” ujar Harish sebagai ketua tim, dalam keterangan tertulis, Kamis (27/6/2024).
Selain itu dengan penggunaan robot, tukasnya, proses evakuasi juga lebih efektif dan efisien, serta meminimalisir terjadinya kecelakaan saat proses evakuasi.
Robot karya tim Elektro UPER, terdiri dari beberapa sensor dan dua jenis sistem kontrol utama, yang berguna untuk melakukan perintah dalam mendeteksi korban bencana.
Melalui sistem Raspberry Pi 4B dan Arduino Mega Pro Mini, robot tersebut dapat mengenali korban bencana.
“Dalam desain RETRO-BOT, kami menggunakan beberapa sensor seperti sensor kamera, sensor ultrasonik, gyroscope dan sensor TOF Lidar, yang dipasang pada robot untuk bisa mendeteksi rintangan dan jalan,” bebernya.
Mereka, juga menggunakan algoritma computer vision dengan penerapan machine learning, untuk mendeteksi korban di puing-puing.
“Setelah didesain, kami menambahkan sistem kontrol yang berfungsi agar robot dapat mengenali perintah,” terang Harish.
RETRO-BOT, ungkapnya, memiliki keunggulan dari sisi ukuran yang terbilang kecil dibandingkan karya peserta lainnya.
Robot tersebut, ulasnya, mampu bergerak secara cekatan, bahkan dapat melewati reruntuhan sempit serta lumpur.
Atas keunggulan tersebut, tim UPER berhasil mengalahkan sejumlah 130 perguruan tinggi dalam KRI Wilayah 1, yang meliputi wilayah Barat Indonesia hingga Jawa Tengah. Selanjutnya, mereka akan bersaing ke tahap nasional.
KRI merupakan, ajang mengasah talenta dan sebagai wahana aktualisasi diri mahasiswa, dalam menunjukkan potensi dirinya.
KRI 2024, diselenggarakan oleh Balai Pengembangan Talenta Indonesia (BPTI) di Universitas Muhammadiyah Surakarta, pada 27 Mei sampai dengan 1 Juni 2024.
Dosen sekaligus Ketua Program Studi Teknik Elektro UPER, Dr. Eng. Muhammad Abdillah, S.T., M.T., menyampaikan, keberhasilan tersebut turut didorong oleh proses belajar di kelas, yang berupaya menjawab berbagai permasalahan secara kompleks.
“Kurikulum pembelajaran di UPER, disusun berdasarkan kebutuhan sosial secara holistik,” tegasnya.
Misalkan, tambahnya, dalam pembuatan robot tersebut, ia mendukung pemahaman mahasiswa melalui mata kuliah sistem kendali, kecerdasan buatan dan mekatronika, yang terdapat dalam peminatan Automasi dan Internet of Things.
“Serta, turut dikolaborasikan dengan dengan pembelajaran di Laboratorium Sistem Kontrol dan berbagai penelitian, bersama dosen dan praktisi,” jelas Dr. Abdillah.
Rektor UPER Prof. Dr. Ir. Wawan Gunawan A. Kadir, MS., turut mengapresiasi capaian mahasiswa UPER, yang berlaga di berbagai kompetisi baik secara nasional maupun internasional.
“Kompetisi, menjadi ajang mengasah kemampuan mahasiswa dalam mengimplementasikan pembelajaran di kelas,” cetusnya.
UPER saat ini, lanjutnya, menekankan pada aspek pembelajaran berkelanjutan, sehingga hal tersebut menjadi sebuah keunggulan bagi mahasiswa.
Ke depannya, sambung Prof Wawan, UPER juga tengah menyiapkan program pendidikan vokasi dan magister pada bidang berkelanjutan.
“Disamping itu, dalam proses penyiapan karir UPER juga menyelenggarakan program Lulusan Merah Putih, yang merupakan pembentukan talent pool serta penyiapan karir lulusan di dunia kerja, dengan harapan lulusan terbaik nantinya dapat langsung berkarir di PT Pertamina Grup,” ujar Prof. Wawan.
Sebagai informasi, saat ini kampus besutan PT Pertamina (Persero) tengah membuka peluang untuk berkuliah di UPER.
Bagi calon mahasiswa yang tertarik, dapat mengakses informasi selengkapnya melalui https://pmb.universitaspertamina.ac.id/. (Key)