Wartasentral.com, Kota Mojokerto – Pj Wali Kota Mojokerto Moh Ali Kuncoro berpesan, agar jajaran ASN meningkatkan kualitas pelayanan publik bagi masyarakat.
Hal tersebut ia sampaikan dalam forum Fasilitasi Pembinaan Kepatuhan Terhadap Standar Pelayanan Publik, di Ruang Sabha Mandala Madya, Balai Kota Mojokerto, Senin (19/2/24).
“Perihal penyelenggaraan pelayanan publik, masyarakat adalah raja. Maka, tugas kita sebagai abdi, adalah untuk memberikan pelayanan yang terbaik untuk masyarakat,” ujarnya.
Penyelenggaraan pelayanan publik, paparnya, merupakan amanat dari Undang-undang (UU) Nomor 25 Tahun 2005 tentang Pelayanan Publik, UU Nomor 37 Tahun 2008 tentang Ombudsman Republok Indonesia, serta UU Nomor 24 Tahun 2009 tentang 14 Komponen Sasaran Penilaian dari Standar Pelayanan
Standarnya seperti apa, lanjutnya, sudah ditetapkan. Tapi harapannya, harus ada effort bersama-sama, agar tidak hanya nilai standar.
“Capaian kita harus melebihi kata standar. Karena kita sudah ada di zona hijau, mari kita niatkan untuk terus ditingkatkan,” tegas Ali.
Perlu diketahui, berdasarkan hasil kepatuhan penyelenggaraan pelayanan publik tahun 2023, yang dilakukan Ombudsman Republik Indonesia (RI) pada Desember tahun lalu, Pemkot Mojokerto meraih kategori A, dengan nilai 88,26 (zona hijau).
Angka tersebut, bebernya, naik signifikan dibanding tahun sebelumnya, yang masih di zona kuning (63,37).
Atas capaian tersebut, Ali Kuncoro berharap agar jajarannya tidak lantas puas. Namun tetap berupaya yang terbaik.
“Salah satunya dengan menambah empati terhadap masyarakat, agar dapat merasakan apa yang dirasakan masyarakat,” imbuhnya.
Ia mengatakan, kata kuncinya adalah empati. Ketika bisa berempati, maka pelayanan akan lebih tepat sasaran, sesuai apa yang menjadi kebutuhan masyarakat.
“Dengan demikian, ini akan menimbulkan sebuah kebahagian, kepuasan dari masyarakat,” ujar sosok yang akrab disapa Mas Pj ini.
Pihaknya juga membagikan design thinking atau pola berpikir, yang harus dimiliki oleh ASN dalam upaya peningkatan pelayanan publik.
Yaitu, pertama, harus mengetahui apa yang menjadi kemauan masyarakat. Berangkat dari hal tersebut, kemudian mencari tahu apa yang menjadi masalah.
Ketika sudah ketemu, tegasnya, dirumuskan masalahnya. Lalu cari solusinya, bikin sebuah inovasi. Kemudian aplikasikan dan evaluasi inovasi tersebut.
“Lakukan itu terus, jangan pernah puas, maka standar pelayanan kita akan tercapai dan terus meningkat di waktu-waktu yang akan datang,” pungkas Mas Pj. (Trgt)