Wartasentral.com, Depok – Sebanyak 99 Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di Kecamatan Tapos, akan disulap menjadi layak huni oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Depok di tahun 2024.
Hal itu ditandai dengan diserahkannya buku rekening kepada penerima program bantuan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di Kecamatan Tapos, oleh Wali Kota Depok Mohammad Idris, di Aula Kantor Kecamatan Tapos, Senin (27/5/2024).
“Program RTLH ini, secara tidak langsung, bisa menumbuh kembangkan dan memajukan pembangunan di Kota Depok, khususnya daerah-daerah wilayah kota,” ujar Idris.
Ia mengatakan, ke depan Pemkot akan terus berupaya, agar tidak ada lagi RTLH di Kota Depok.
“Saya sudah sampaikan, dari 3-5 tahun ke depan rumah tidak layak huni diusahakan sudah tidak ada lagi, sebab, setiap tahunnya sudah kurang dari 1.500 rumah tidak layak huni yang kita bangun di seluruh Kota Depok,” paparnya.
Katanya, ada 1.525 rumah yang akan diperbaiki se-Kota Depok, jumlah tersebut tersebar di 11 kecamatan.
“Jadi kalau dinaikkan misalnya tahun depan kalau masih ada misalnya 2.000,, itu sudah bisa 15.000 atau 20.000 (yang sudah Pemkot bangun), kira-kira begitu, kalau memang masih ada,” terangnya.
Ia mengungkapkan, Data konkret itulah yang memang ia perlu samakan persepsinya, khususnya dalam hal ini nanti akan ia tugaskan Bappeda di Litbangnya, itu sudah harus ada catatan setiap kelurahan.
“Jadi terukur, jangan setiap tahun kita bangun-bangun, seakan-akan kok tidak berkurang gitu rumah tidak layak huni,” tegasnya.
Maka dari itu, ia merasa perlu dilakukan pengecekan kembali agar data RTLH yang sudah diperbaiki Pemkot Depok tercatat dengan benar.
Idris mengutarakan, tidak mungkin kalau sudah dibangun, terus 2 tahun kemudian rumahnya jelek tidak layak. Kalau bencana ya bisa karena bencana, tetapi itu kan bantuannya sudah beda dengan pos bantuan rehabilitasi RTLH.
“Nah untuk pembangunan ini dihitung Rp23 juta, untuk membangun rumah ukuran seperti tadi, dana pembiayaan ini memang kita arahkan kepada Aladin atau atap, lantai, dinding, ini kita arahkan untuk pembelian material,” ungkap Idris.
Ia berharap, dengan bantuan pembangunan RTLH itu, dapat membuat masyarakat lebih nyaman menghuni rumahnya mereka.
Apalagi, direncanakan Rencana Pengembangan Jangka Panjang (RPJP) 20 tahun yang akan datang, Depok direncanakan jadi kota peradaban.
“Artinya sudah enggak ada wilayah kumuh lagi sudah enggak boleh, makanya 5 atau 10 tahun atau satu atau dua periode pemerintahan selanjutnya. Ini memang sebuah tantangan, untuk meniadakan atau menyelesaikan persoalan di wilayah-wilayah Depok,” utasnya. (Key)