Ekbis  

Angka Inflasi Kota Tanjungpinang Masih di Bawah Rata-rata Nasional

Bagikan:

Wartasentral.com, Tanjungpinang – Pemerintah Kota (Pemkot) Tanjungpinang, bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), melalui Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), Selasa (30/4/2024), di Ruang Rapat Engku Putri Raja Hamidah, Kantor Wali Kota Tanjungpinang, mengadakan Rapat Koordinasi (Rakor) Inflasi, yang merupakan agenda rutin dalam melakukan pengendalian inflasi.

Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Tanjungpinang Zulhidayat menjelaskan, angka inflasi secara nasional, telah meningkat terutama menjelang bulan puasa dan lebaran beberapa waktu lalu.

“Namun demikian, angka inflasi di Kota Tanjungpinang, masih berada di bawah rata-rata nasional,” terangnya.

Akan tetapi, ia meminta TPID bersama dinas terkait, untuk selalu memantau pergerakan harga dan komoditas, terutama yang menjadi penyebab inflasi.

Zulhidayat menambahkan, anomali cuaca juga berdampak terhadap masa panen seperti cabai, bawang, dan sayur-sayuran, sehingga penting untuk memahami kapan proses panen, agar dapat diambil solusi jika panen mundur dan tidak terjadi kelangkaan.

Di akhir rapat, ia kontan meminta Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Tanjungpinang, terus memonitoring harga pasar dan stok kebutuhan pangan, agar stabilitas ekonomi masyarakat dapat terjaga dengan baik.

Dalam rapat tersebut, juga dibahas tentang kesiapan stok daging dan sapi menjelang Idul Adha.

“Masyarakat tidak perlu khawatir, sebab stok kebutuhan daging dan Sembako menjelang Idul Adha masih aman,” ungkap Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan (DP3) Kota Tanjungpinang Robert Lukman.

Sementara, Ketua Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Tanjungpinang Mangamputua Gultom menyebutkan, pada bulan Maret 2023, angka inflasi di Tanjungpinang secara year on year (YoY) sebesar 2,68%. Angka tersebut, masih di bawah rata-rata nasional yang berada di angka 3,05%.

Menurutnya, angka inflasi di Tanjungpinang, menempati posisi ke-8 terendah di Sumatera dan ke-44 dari 150 Kota Indeks Harga Konsumen (IHK) di Indonesia.

Komoditas yang menjadi penyumbang inflasi pada bulan Maret, bebernya adalah makanan, minuman, tembakau, dan meningkatnya penggunaan moda transportasi.

Ia menambahkan, kebutuhan bahan pokok, memang meningkat menjelang lebaran sehingga memicu naiknya harga.

“Meskipun demikian, Pemkot Tanjungpinang telah mengambil beberapa tindakan, dengan mengadakan Operasi Pasar dan melakukan Gerakan Pangan Murah (GPM), sehingga harga-harga masih relatif stabil,” utasnya. (Rama)

Tinggalkan Balasan