Wartasentral.com, Jakarta – Indosat Ooredoo Hutchison (IOH), Kamis lalu, (23/1/2025), melalui Indosat Business mengumumkan kerjasama strategis dengan Xanh SM, pelopor kendaraan listrik asal Vietnam.
“Kolaborasi itu, bertujuan mempercepat transformasi digital dan mendukung inisiatif keberlanjutan,” ujar Director dan Chief Business Officer Indosat Ooredoo Hutchison, Muhammad Buldansyah dalam keterangan tertulis, Rabu (29/1/2025).
Yakni, melalui integrasi teknologi Information and Communications Technology (ICT), Internet of Things (IoT) dan analitik untuk menciptakan solusi mobilitas cerdas.
Kemitraan tersebut, bebernya, tidak hanya mendukung efisiensi operasional dan pengalaman pelanggan, tetapi juga memperkuat ekosistem kendaraan ramah lingkungan di Indonesia.
“Sebagai bagian dari kolaborasi tersebut, Indosat dan Xanh SM akan menjalani uji coba selama enam bulan,” terang Buldansyah.
Itu dilakukan guna mengevaluasi dan menyempurnakan sistem, sebelum diimplementasikan secara berkala pada tahap berikutnya.
Untuk meningkatkan kinerja mobilitas pintar, ungkapnya, Indosat menghadirkan solusi konektivitas andal melalui Card Management Platform.
“Termasuk Cisco IoT Control Center, yang memungkinkan pengelolaan dan pemantauan kartu SIM secara fleksibel,” imbuhnya.
Ia mengemukakan, Teknologi tersebut mendukung efisiensi operasional sekaligus memberikan pengalaman pengguna secara lebih baik.
Selain itu, tambah Buldansyah, optimalisasi ditingkatkan melalui solusi konektivitas seperti kartu SIM, untuk armada taksi dan paket seluler khusus bagi pengemudi Xanh SM.
Teknologi IoT, urainya, akan memantau berbagai indikator penting dalam berkendara.
Seperti kecepatan, percepatan dan perilaku pengemudi, sehingga dapat mendeteksi anomali atau potensi masalah kendaraan guna memastikan keselamatan dan efisiensi.
Sistem analitik data Indosat, unggahnya, akan memperdalam pemahaman tentang profil dan perilaku pelanggan.
“Sehingga memungkinkan promosi dan layanan yang lebih tepat sasaran, untuk meningkatkan pengalaman mereka,” sambungnya.
Sejalan dengan agenda keberlanjutan nasional pemerintah Indonesia, Indosat meluncurkan Program Teknologi Hijau.
Program itu menurut Buldansyah, bertujuan mengurangi emisi karbon, dengan Xanh SM sebagai mitra utama dalam mendorong inisiatif hijau, yang berdampak di sektor otomotif dan transportasi.
Peluncuran armada kendaraan listrik modern dari Xanh SM, katanya, tidak hanya akan memberikan pengalaman transportasi yang nyaman dan ramah lingkungan.
Tetapi juga, sergahnya, berkontribusi signifikan mengurangi dampak lingkungan dengan teknologi hemat energi.
“Kami bangga bermitra dengan Xanh SM, untuk mempercepat transformasi digital sekaligus mendorong adopsi teknologi keberlanjutan,” tegasnya.
Kolaborasi itu, lanjutnya, memadukan keunggulan Indosat dalam ICT, IoT, dan analitik dengan teknologi ramah lingkungan Xanh SM.
Peluncuran armada taksi listrik itu, baginya merupakan langkah penting dalam memperkuat komitmen IOH, terhadap keberlanjutan dan teknologi hijau demi mendukung masyarakat Indonesia.
Buldansyah memaparkan, Xanh SM membawa teknologi mobilitas ramah lingkungan, melalui armada kendaraan listrik modern yang dirancang memberikan pengalaman transportasi nyaman dan minim dampak lingkungan.
“Armada ini dilengkapi teknologi hemat energi yang mengurangi emisi karbon, serta berfokus pada solusi transportasi berkelanjutan,” tatarnya.
Global CEO of Xanh SM Nguyen Van Thanh mengatakan, bersama Indosat, ia optimis dapat mengakselerasi transformasi bisnisnya secara berkelanjutan.
Dengan memanfaatkan teknologi ICT, IoT dan analitik yang ditawarkan Indosat, kami mampu meningkatkan efisiensi operasional sekaligus memberikan pelayanan yang berdampak positif bagi pelanggan dan lingkungan,” bebernya.
Kerja sama tersebut, ia diharapkan tidak hanya meningkatkan pengalaman pelanggan Indosat melalui transportasi berkualitas tinggi.
Tetapi juga, pintas Thanh, menginspirasi sektor transportasi untuk lebih mengadopsi solusi inovatif dan ramah lingkungan.
“Langkah ini menandai komitmen kedua perusahaan, untuk mendorong perubahan positif bagi masyarakat, lingkungan dan masa depan teknologi di Asia Tenggara,” utasnya. (Key)
