Wartasentral.com, Jakarta – Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Chusnunia mendorong momentum peringatan World Tourism Day atau Hari Pariwisata Dunia, yang diperingati setiap tanggal 27 September sebagai momentum mengairahkan kembali pariwisata Indonesia.
Chusnunia yang juga Ketua Panja RUU Kepariwisataan ini memandang, tema Word Tourism Day tahun ini selaras dengan semangat pembahasan RUU Kepariwisataan.
“Tahun ini, peringatan World Tourism Day mengusung tema Pariwisata dan Transformasi Berkelanjutan,” ujarnya, dalam keterangannya, Jakarta, Senin (15/9/2025).
Katanya, itu sebagai pengingat bahwa pariwisata bukan sekadar mesin pertumbuhan ekonomi, melainkan juga agen pembangunan berkeadilan, pelestarian budaya, perlindungan lingkungan, serta penguatan ketahanan masyarakat.
Politisi PKB asal Lampung ini menilai jika pariwisata Indonesia kini telah Kembali bergeliat. Hal itu, bisa terlihat dari data kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia yang meningkat secara signifikan.
“Pada semester I 2025, dengan 7,05 juta kunjungan hingga Juni 2025, naik 9,44 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan ini terus berlanjut pada Juli 2025, di mana jumlah wisman mencapai 1,48 juta, naik 13,01 persen secara tahunan,” bebernya.
Komisi VII DPR RI berharap, dengan disepakatinya RUU Kepariwisataan yang akan dibawa ke Rapat Paripurna, dapat memperkuat ekosistem kepariwisataan yang tengah bergerak maju.
“Pada prinsipnya pemerintah dan DPR memiliki pandangan yang sama, bahwa RUU Kepariwisataan ini akan menjadi landasan penting bagi kemajuan pariwisata nasional,” ungkapnya.
Pasalnya, hal itu dapat memberikan kepastian hukum, mendorong pariwisata yang berorientasi pada kualitas dan keberlanjutan dan memastikan kesejahteraan masyarakat.
“Serta pelestarian budaya dan lingkungan, sekaligus menata arah pembangunan pariwisata agar lebih sistematis dan adaptif terhadap perkembangan zaman,” urainya.
Lebih lanjut, Wakil Rakyat dari Dapil Lampung II itu berharap, peringatan World Tourism Day ini akan semakin mendorong Indonesia untuk mengejar ketertinggalan volume kunjungan wisatawan.
Yakni dari negara tetangga seperti Thailand, Vietnam, dan Malaysia, yang angka kunjungan wisatawan mancanegaranya lebih tinggi.
Sejarah Hari Pariwisata Dunia bermula pada tahun 1980, ketika Organisasi Pariwisata Dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNWTO) menetapkan tanggal 27 September sebagai hari peringatan tersebut.
Tanggal tersebut dipilih, untuk mengenang pengesahan Statuta UNWTO pada 27 September 1970, sebuah tonggak penting dalam sejarah pariwisata global. (Berb)