Ekbis  

Wamendagri Tinjau Muskel Kopdeskel Serentak di Kota Depok

Wamendagri Tinjau Muskel Kopdeskel Serentak di Kota Depok
Wamendagri Bima Arya bersama Walikota Depok Supian Suri (foto: adm)
Bagikan:

Wartasentral.com, Depok – Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto didampingi Walikota Depok Supian Suri, meninjau pelaksanaan Musyawarah Kelurahan (Muskel) Koperasi Desa/Kel (Kopdeskel) Merah Putih, di Aula Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis Kota Depok, Selasa (10/6/2025).

Ia menyampaikan, pembentukan Kopdeskel Merah Putih merupakan bagian dari upaya Pemerintah, untuk mewujudkan pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk hingga ke tingkat desa dan Kelurahan.

“Presiden RI Prabowo Subianto, memiliki perhatian serius terhadap pemerataan pembangunan bagi masyarakat,” ungkapnya.

Presiden, tandasnya, ingin semua program Pemerintah, khususnya di bidang pangan, pendidikan, ekonomi, hingga pertanian, dapat dirasakan langsung oleh masyarakat, baik di Kota maupun di Desa.

Bima menjelaskan, sebagai bentuk implementasi arahan tersebut, Pemerintah mendorong pembentukan Koperasi Merah Putih di berbagai wilayah.

Koperasi ini diharapkan, menjadi sarana kolaboratif yang mampu memperkuat kemandirian ekonomi lokal, dengan berbasis potensi dan kesepakatan warga.

“Jadi, tidak hanya terpaku pada unit usaha yang telah ada. Pembentukan koperasi juga bisa menyasar unit usaha berbasis potensi yang dimiliki, asalkan disepakati bersama oleh para pengurus koperasi,” bebernya.

Terkait legalitas dan pendanaan, Bima menyebut pembiayaan pencatatan akta koperasi oleh notaris, akan dibebankan kepada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), sebagaimana diatur dalam Surat Edaran (SE) Menteri Dalam Negeri kepada Kepala Daerah.

Selain itu, Koperasi Merah Putih juga akan mendapatkan akses dana pinjaman, dengan pagu maksimal sebesar Rp3 miliar.

“Nanti silakan dibahas, akan digunakan untuk apa. Yang pasti harus dipikirkan, agar pinjaman tersebut bisa dikembalikan dan menguntungkan para anggota,” tegasnya.,

Ia pun mengingatkan agar koperasi dikelola secara profesional dan inklusif, dengan melibatkan warga desa atau kelurahan setempat sebagai anggota.

Menurutnya, kekompakan dan transparansi dalam pengelolaan koperasi, menjadi kunci keberhasilan program tersebut.

“Saya titip, agar ketua dan pengurus koperasi bisa tetap solid. Karena ketika nanti sudah ada modal dan unit usaha berjalan, tantangan pasti akan muncul. Maka, perlu kekompakan,” pungkasnya. (Cky)

Tinggalkan Balasan