Wartasentral.com, Depok – Setelah beberapa kali para buruh Hotel Bumi Wiyata Depok melakukan aksi demo mogok kerja, akhirnya Wakil Menteri Tenaga Kerja (Wamenaker) Immanuel Ebenezer Gerungan melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) ke Hotel tersebut, Minggu (11/5/2025).
Dalam sidak tersebut, Wamen Noel, sapaannya, melakukan mediasi antara para buruh dan manajemen Hotel Bumi Wiyata Depok, guna mencari win-win solution antara kedua belah pihak.
“Solusinya seperti apa, yang jelas mereka, manajemen dan buruh sama-sama akan mencari solusi yang terbaik dalam mengatasi persoalan yang ada,” terangnya, usai diskusi dengan pihak manajemen Hotel Bumi Wiyata dan para buruh.
Ia menyampaikan, hari ini menghasilkan hal positif. Pertama, manjemen punya pengertian yang luar biasa terhadap kawan-kawan buruh dan sebaliknya.
Wamenaker Noel, tidak membatasi waktu penyelesaian persoalan penghentian kerja secara sepihak dan pembayaran upah antara pihak manajemen serta pekerja.
“Kita tidak mau pakai batasan waktu, selama ini bisa diselesaikan, ya selesaikan. Untuk hal teknis, silahkan pihak manajemen dan pekerja, bukan kita,” tegasnya.
Ia berpesan, harus ada semangat saling mengerti, semangat patriotisme. Persoalannya cuma satu, komunikasinya tidak lancar.
“Semoga dengan kehadiran saya disini, bisa menjembatani komunikasi antara kawan-kawan pekerja dan manajemen,” ujar Noel.
Di tempat yang sama, Ketua Komisariat FSB KAMIPARHO Kota Depok M Sholeh mengatakan, sesuai dengan program Presiden Prabowo Subianto bahwa tidak boleh ada Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) buat pekerja atau buruh.
“Jadi, yang di PHK kemarin secara sepihak, dipekerjakan kembali. Tidak ada boleh PHK,” ungkapnya.
Ia mengutarakan, semenjak dikatakan Pak Wamen, Syaipul dapat bekerja kembali. Sebelumnya, Syaipul diberhentikan secara sepihak oleh pihak manajemen Hotel Bumi Wiyata.
“Hari ini, semenjak Pak Wamen katakan bekerja kembali, ya Syaipul sudah bekerja,” ucapnya.
Terkait dengan upah yang belum dibayarakan oleh pihak manajemen Hotel Bumi Wiyata, ia fokus dengan tujuan pertama dari beberapa poin tuntutan aksi damai.
“Terkait upah dan THR itu kita bicarakan nanti, yang terpenting ini sesuai dengan mediasi kemaren terkait PHK tidak boleh terjadi. Makanya, Pak Wamen menyampaikan dibekerjakan kembali, tidak ada toleransi lagi,” utas Sholeh.
Sementara itu, Direksi PT Bumiputera Wisata yang merupakan pihak pengelola Hotel Bumi Wiyata Kota Depok Mushery mengatakan, kedatangan Wamenaker memiliki satu tujuan untuk kebahagiaan bersama.
“Apapun yang dibicarakan tadi, saya melihat ada keseimbangan yakni informasi dari satu pihak dan pihak lainnya. Yang jelas semua pihak berpikiran positif, kita tetap eksis. Mudah-mudahan kedepan, semakin maju dan berkelanjutan,” paparnya.
Ia lantas mengklaim, persoalan yang terjadi antara buruh dan manajemen, merupakan efek dari kebijakan-kebijakan efisiensi.
“Semua hotel mengalami itu, dari bulan Januari. Disini ada profit walaupun sedikit. 2023 profit, 2024 profit, 2025 sampai bulan Maret, sudah minus satu koma sekian miliar,” pungkasnya.
Sebelumnya pada 8 Mei 2025, para buruh atau pegawai Hotel Bumi Wiyata Depok, melakukan aksi unjuk rasa menuntut pembayaran gaji dan THR yang belum dibayarkan. (Key)