Wamen Fahri Dorong SIRUBI Digunakan Optimal Untuk Hasilkan Data Akurat

Wamen PKP Fahri Hamzah menghadiri peluncuran Sistem Informasi Rumah Bukittinggi (SIRUBI), di Bukittinggi, Kamis (27/11/2025). (Foto: kpkp)
Bagikan:

Wartasentral.com, Bukittinggi — Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (Wamen PKP) Fahri Hamzah menghadiri peluncuran Sistem Informasi Rumah Bukittinggi (SIRUBI), di Bukittinggi, Kamis (27/11/2025).

Yakni sebuah platform digital berbasis data real-time, yang dirancang untuk melakukan pendataan kondisi rumah warga secara akurat, transparan, dan terintegrasi.

Dalam sambutannya, Wamen Fahri mengapresiasi langkah Pemerintah Kota Bukittinggi, yang terus mendorong digitalisasi layanan publik, khususnya di sektor perumahan.

“Saya senang, karena Bukittinggi melakukan digitalisasi. Presiden RI Prabowo Subianto juga mengeluarkan Instruksi Presiden, mengenai Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) sebagai basis data terpadu,” ujarnya.

Ia menekankan, pentingnya partisipasi masyarakat dalam memastikan keakuratan data perumahan, ini harus basisnya partisipasi lokal.

“Hubungi Rukun Tetangga (RT), karena mereka harus diberdayakan dan dikoordinir untuk melaporkan serta memverifikasi data. Itu bisa rutin dilakukan jika aplikasinya ada di HP,” jelasnya.

Menurutnya, sistem yang memungkinkan pemantauan kondisi rumah secara berkala tidak hanya akan meningkatkan respons pemerintah, tetapi juga membangun kepercayaan masyarakat.

“Dengan begitu, loyalitas ke pemerintah akan lebih kuat karena pemerintah memantau kondisi masyarakat lebih rutin,” lanjutnya.

Wamen Fahri mendorong agar SIRUBI digunakan optimal untuk menghasilkan data akurat terkait kondisi masyarakat, sehingga penyaluran bantuan dan subsidi benar-benar tepat sasaran.

Sementara itu, Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Perkim) Bukittinggi Isra Yonza, menjelaskan SIRUBI dibangun untuk mengakomodasi seluruh parameter dan indikator kelayakan rumah.

Mulai dari kondisi fisik bangunan seperti pondasi, dinding, atap, sanitasi, akses air bersih, ventilasi, hingga status legalitas rumah serta data penghuni.

“Selama ini kesulitan terbesar adalah validitas data. Dengan SIRUBI, penyaluran bantuan seperti perbaikan rumah atau rehabilitasi dapat lebih tepat sasaran dan tidak terjadi duplikasi,” ungkapnya.

SIRUBI diharapkan mampu memperkuat reformasi birokrasi dan meningkatkan ketepatan sasaran program perumahan pemerintah, serta menjadi model baik bagi kota-kota lain dalam meningkatkan kualitas pendataan perumahan berbasis digital. (Key)

Tinggalkan Balasan