Wartasentral.com, Depok – Wakil Walikota Depok Chandra Rahmansyah, S.Kom menghadiri peluncuran Buku berjudul Mentang Mentang Oligarki karya Dodo Lantang, di Cafe CJW Garden, Jalan Boulevard GDC, Sukmajaya, Kota Depok, Sabtu (24/5/2025).
Pada kesempatan itu, ia menganalogikan kondisi kehidupan masyarakat Kota Depok baik dari sisi ekonomi maupun politik, dampak dari adanya oligarki. Lantas, ia pun menyerukan lawan oligarki.
“Hari ini di kota kita Kota Depok, masih ada 60 ribuan orang miskin. Kemarin masyarakat diajak tepuk tangan karena tingkat kemiskinan Kota Depok terendah se Jawa Barat, setelah saya dilantik saya minta jangan ada lagi tepuk tangan. Kenapa ? Karena terendahnya itu masih 60.000. Jangankan segitu, walau jumlahnya satu orang, menjadi beban pikiran Pemda Depok, itu saya pastikan,” tegasnya.
Chandra menambahkan, hari ini masih ada 70 ribuan pengangguran, 15.000 anak yang putus sekolah dan ia menduga kuat oligarki yang menyebabkan kondisi itu semua.
Ia mengutarakan, walau 4 triliun, sekian triliun tiap tahun APBD Kota Depok di glontorkan tapi kalau ribuan orang miskin tetap keluar, itu tidak berguna.
“Saya sudah mengamati, saya lihat sendiri Oligarki juga ada memang benar begitu, masuk ke sistem pendidikan, kesehatan dan masuk ke sendi-sendi kehidupan masyarakat sehari-hari. Dimana ekonomi, politik dikuasai oleh segelintir orang yang kemudian memegang kontrol besar terhadap masyarakatnya,” bebernya.
Itulah, tandasnya, apa yang Pemkot Depok juga buat menyebabkan tidak adanya perkembangan yang sangat signifikan terhadap kemajuan.
Depok yang maju, sebut Chandra, bukan sekedar Depok yang memiliki gedung-gedung yang tinggi. Tadi dijelaskan saat musikalisasi puisi, ada gedung tinggi betul-betul menjulang tinggi, jalan-jalan layang di mana-mana, tapi pengangguran terus ada.
“Kita boleh menangis, tapi menangis dalam diam. Tadi disampaikan juga, jangan mimpi terlalu tinggi kalau itu bisa dianggap menyalahi konstitusi,” ucapnya meringkas puisi karya Dodo Lantang berjudul Tutorial Menjadi Rakyat.
Ia pun menyampaikan, oligarki itu jahat yang menyebabkan ketimpangan sosial, menyebabkan kenapa dan akhirnya menjadi konstruksi orang yang miskin tidak punya kesempatan untuk bisa maju. Yang punya kesempatan adalah orang yang punya uang, hanya orang yang punya akses.
Oligarki menurut Wakil Walikota Depok itu, adalah watak yang bertentangan dengan Pancasila dan undang-undang dasar 1945.
“Oleh karenanya hanya satu kata teman-teman, lawan! Jadilah kita semua manusia yang kritis, jangan diam ketika melihat kejadian sosial, lawan, lawan dan lawan oligarki,” seru Chandra. (Rik)