Wartasentral.com, Depok – Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono, mengharapkan Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) mempunyai inovasi, sehingga warga memiliki harapan besar untuk bekerja, guna meningkatkan ekonominya.
“Saya harap lewat forum Renja ini, Disnaker membuat inovasi yang membuat warga kita, menaruh harapan besar kepada Disnaker, ketika mereka butuh fasilitasi pekerjaan, untuk tingkatkan ekonomi keluarganya,” ujarnya, saat Forum Renja OPD Disnaker Kota Depok, di Aula Edelweis Gedung Balaikota Depok, Kamis (22/2/2024).
Bicara tentang pekerjaan, Imam mengatakan tenaga kerja punya banyak faktor. Maka ia menekankan, persoalan itu harus menjadi tanggung jawab bersama.
“Untuk orang bisa kerja, maka harus punya pendidikan yang baik, minimal lulus SMA, plus ketrampilan. Untuk itu, Pemkot Depok mengharapkan warganya minimal lulusan SMA/SMK, D3 atau S1, sangat kita anjurkan karena tugas pemerintah adalah mencerdaskan warganya,” paparnya.
Yakni, sambungnya, melalui intervensi dalam pendidikan pendidikan. Pemkot sudah punya program beasiswa mulai dari SD sampai SMA dan sekarang punya beasiswa kuliah.
“Peran pemkot Depok, agar bisa punya peluang kerja, sudah kita buat melalui beasiswa. Itu kita siapkan, jika memang terpaksa harus masuk swasta karena daya tampung sekolah negeri kurang,” imbuhnya.
Imam mengemukakan, faktor pekerjaan
yang pertama adalah pendidikan. Ada warga tidak mampu tapi berhasil tingkatkan perekonomian keluarganya, lantaran pendidikan anaknya tinggi.
“Ini salah satu faktor untuk tingkatkan perekonomian, makanya Disdik paling penting perannya meningkatkan pendidikan warga Depok, agar pengangguran berkurang,” ulasnya.
Kedua, tambahnya, ketrampilan inilah yang menjadi tugas Disnaker. Bagaimana bikin program ke depan, walau tidak punya Balai Latihan Kerja (BLK)
“Kita punya Lembaga Pelatihan Kerja (LPK). Ini efektif dan efisien maka kita teruskan anggaran, sehingga warga punya sertifikat ketrampilan untuk mendapatkan peluang kerja,” tandas Imam.
Ketiga, lanjutnya, tentang fasilitasi warga Depok, jadi prioritas pekerjaan yang ada di Depok. Ia mengaku masih evaluasi sistem perlindungan warga di Depok.
Ia mengatakan, seharusnya semua perusahaan swasta melalui Disnaker, sehingga saat ada perusahaan yang datang ke Depok, harus lewat Disnaker mencari tenaga kerjanya, tidak mencari sendiri.
Keberpihakan perlindungan warga untuk bekerja, baginya juga harus jelas. Harusnya, nanti ke depan Depok harus ada regulasi terhadap hal itu.
Yang kelima, unggahnya, tentang program semua dinas. Pasalnya, bukan cuma program rutinitas harusnya ada sebuah inovasi, yang memberikan peluang, yang efeknya berdampak pada pengurangan pengangguran
Program Disnaker tahun lalu, ungkapnya, berhasil turunkan angka pengangguran, walau itu bukan hanya dari Disnaker kontribusinya.
“Disnaker ini juga sudah ada program dari tahun 2016 sampai sekarang, membuka peluang keterampilan kerja di negara Jepang,” utasnya. (Key)