Tokoh Masyarakat Poncin Berikan Dukungan Untuk Nomor 2

Cawalkot Depok Nomor Urut 2 Supian Suri bersama Tokoh Masyarakat Pondok Cina Idrus Yahya (foto: Jude)
Bagikan:

Wartasentral.com, Depok – Tokoh Masyarakat Pondokcina, Kecamatan Beji, Idrus Yahya memberikan dukungan kepada pasangan calon nomor urut 2, Supian Suri-Chandra Rahmansyah di Pilkada Depok.

Relawan Supian-Chandra Pondokcina, Nelson kepada wartawan, merasa bersyukur atas dukungan yang diberikan Idrus Yahya kepada Supian-Chandra.

Ia menyampaikan,, disela kesibukannya, Supian meluangkan waktunya untuk bersilaturahmi dengan mantan Ketua Muhammadiyah Depok itu, di rumahnya.

“Saat silahturahmi, Pak Idrus Yahya mendoakan Supian-Chandra memenangkan Pilkada Depok 2024. Pak Supian Alhamdullilah bisa bersilaturahmi dengan beliau, dan beliau menerimanya bahkan memberikan dukungan,” ujarnya, Minggu (13/10/2024).

Dengan dukungannya itu, tandasnya, itu membuktikan bahwa warga Pondokcina telah mempunyai pilihannya.

Sementara itu, Supian Suri juga melakukan dialog dengan warga Kelurahan Pondok Cina.

Dalam pertemuan tersebut, warga berharap agar bangunan SD Pondokcina 1, dialihfungsikan menjadi sekolah menengah, seperti SMA atau Madrasah Aliyah Negeri.

“Mereka berharap, SD itu tetap untuk sarana pendidikan yang lebih dibutuhkan oleh masyarakat Pondokcina. Intinya seperti itu,” ungkap Supian.

Menurut Supian, meskipun sebelumnya ada permasalahan terkait SD Pondokcina 1, kini siswa-siswi sudah dipindahkan dan bergabung dengan SD Pondokcina 5.

Namun, diskusi kali ini lebih fokus pada pemanfaatan lahan sekolah tersebut ke depannya, bukan untuk membahas masalah yang sudah terjadi di masa lalu.

“Diskusi hari ini, lebih kepada pemanfaatan tempat itu sekarang untuk apa. Secara fungsinya tetap pendidikan, karena kebutuhan masyarakat akan pendidikan di wilayah ini sangat tinggi,” jelasnya.

Supian menambahkan, warga menolak usulan untuk menjadikan bangunan sekolah tersebut sebagai rumah ibadah, seperti masjid.

Mereka khawatir jika dijadikan masjid, akan menimbulkan kemacetan di sekitar lingkungan tersebut.

“Secara fungsinya, tetap fungsi pendidikan. Karena fungsi rumah ibadah misalkan masjid tadi, ada masukkan juga dari tokoh masyarakat, mereka khawatir terhadap kemacetan,” pungkasnya. (Rik)

Tinggalkan Balasan