Ragam  

Tim Penilai Provinsi Jabar Respon Positif Evaluasi Program P2WKSS Kota Depok

Evaluasi akhir program P2WKSS di RW 10, Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Cilodong, Rabu (26/11/25). (Foto : dide)
Bagikan:

Wartasentral.com, Depok – Evaluasi akhir program Peningkatan Peran Wanita menuju Keluarga Sehat dan Sejahtera (P2WKSS) di RW 10, Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Cilodong, mendapat respon positif dari Tim Penilai Provinsi Jawa Barat (Jabar).

Evaluasi akhir yang digelar secara daring pada Rabu (26/11/2025) tersebut, menjadi rangkaian penilaian P2WKSS tingkat provinsi tahun 2025.

Kepala DP3AP2KB Kota Depok Nessi Annisa Handari menyampaikan, proses penilaian berjalan lancar dan seluruh kegiatan yang telah dilaksanakan di lokasi P2WKSS dapat dipaparkan secara lengkap.

“Alhamdulillah, hari ini kita sudah melaksanakan penilaian dari tim provinsi. Ini merupakan bentuk kolaborasi hampir seluruh perangkat daerah di Kota Depok, baik pembangunan fisik maupun nonfisik,” bebernya.

Menurut Nessi, berbagai kegiatan telah dilaksanakan di RW 10, mulai dari pelatihan dan pengembangan kapasitas perempuan, edukasi pengasuhan anak, kesiapsiagaan bencana, hingga pemberdayaan ekonomi melalui pemanfaatan potensi lokal.

Selain itu, perangkat daerah seperti Dinas PUPR dan Dinas Perumahan dan Permukiman juga telah melakukan sejumlah perbaikan infrastruktur, termasuk jalan, drainase dan rumah tidak layak huni.

Pada sesi paparan, kata Nessi, tim penilai memberikan respon positif terhadap capaian yang ditampilkan. Seluruh kegiatan disampaikan lengkap, termasuk kontribusi dunia usaha, CSR, dan akademisi.

“Kami menyampaikan, kondisi sebelum program masuk dan setelah program berjalan. Dampaknya terlihat jelas. Pemberdayaan ekonomi meningkat, ada empat anak yang sempat tidak sekolah berhasil diadvokasi hingga kembali bersekolah, dan angka stunting juga menurun,” jelasnya.

Ia menambahkan, keberhasilan ini merupakan hasil kerja bersama seluruh unsur, baik pemerintah maupun masyarakat. Warga RW 10 dinilai aktif berpartisipasi, termasuk melakukan swadaya dalam mendukung program.

“Ini membuktikan, bahwa P2WKSS bisa berjalan baik ketika semua merasa memiliki. Masyarakat sangat luar biasa, ditambah dukungan Pak Lurah yang melibatkan berbagai potensi seperti UI, BSI, dan beberapa perusahaan,” urainya

Meski tahun 2025 menjadi tahun terakhir P2WKSS dinilai oleh Provinsi Jawa Barat, programnya tetap akan berlanjut melalui skema baru.

“Programnya tidak berhenti. Ke depan, P2WKSS akan masuk dalam program Sri Baduga yang merupakan penilaian kinerja kelurahan. Kegiatannya tetap sama, hanya penamaannya yang berubah,” terang Nessi.

Ia menjelaskan, Pemkot Depok juga telah menyiapkan monitoring dan evaluasi jangka panjang. Pada tahun 2026, tim akan kembali turun untuk memastikan keberlanjutan berbagai pelatihan.

“Termasuk membantu warga mengurus izin usaha, IPRT, sertifikasi halal, hingga pemasaran dan pengemasan produk,” sambungnya.

Melihat capaian yang ada, Nessi optimis RW 10 Sukamaju dapat meraih hasil maksimal pada penilaian P2WKSS tahun ini.

Ia optimis, karena bukan hanya pemerintah yang bergerak. Masyarakatnya, guyub dan berupaya keras. Kerja keras bersama, pasti menghasilkan hasil terbaik.

“Mudah-mudahan program di sini, bisa menginspirasi kelurahan lain. Kita ingin ini bisa mendongkrak IPM, meningkatkan daya beli, serta memperkuat pendidikan di masyarakat,” tutupnya. (Key)

Tinggalkan Balasan