Wartasentral.com, Garut – SMP Negeri 3 Cibalong, Garut, melaksanakan kegiatan In House Training (IHT) yang ke -2 kalinya selama 1 hari.
Kegiatan itu bertujuan, meningkatkan kompetensi dan pengetahuan guru dan staf sekolah, dalam pengembangan kurikulum serta pengelolaan program-program pendidikan yang efektif.
Kegiatan IHT, diisi oleh narasumber Pengawas Dinas Pendidikan Kabupaten Garut H. Tony Syafari Suparna, S.Pd., M.Pd.
Dalam kesempatan itu, Ia memberikan penjelasan mendalam mengenai Kurikulum Merdeka.
Para peserta IHT, mendapatkan pemahaman yang lebih baik mengenai kurikulum tersebut. Serta, pentingnya implementasinya di SMP Negeri 3 Cibalong.
Selain itu, dilakukan juga review terhadap visi, misi, dan tujuan sekolah, agar peserta dapat memahami arah dan cita-cita sekolah dengan lebih baik.
Kegiatan IHT itu, dipandu Kepala SMPN 3 Cibalong Hendra Hendarsyah, S.Pd.,M.Pd.
Menurutnya, IHT menjadi momen penting, untuk evaluasi program sekolah tahun 2023/2024 dan penyusunan rencana program kerja sekolah tahun 2024/2025.
“Para peserta IHT secara kritis mengevaluasi keberhasilan, tantangan, dan kendala yang dihadapi selama pelaksanaan program-program tersebut.,” terangnya, Rabu (2/10/2024).
Evaluasi itu, urainya, melibatkan eksplorasi rapor pendidikan, Platform Merdeka Mengajar (PMM), serta hasil kinerja siswa.
Selain itu, tandasnya, para peserta juga kolaboratif dalam menyusun rencana program kerja, untuk tahun ajaran mendatang.
“Rencana ini mencakup tujuan, strategi, dan kegiatan yang akan dilakukan guna mendukung pencapaian visi dan misi sekolah,” bebernya.
Ditempat yang sama, narasumber H.Tony Syafari Suparna,S.Pd,.M.Pd, lebih fokus memaparkan pada materi implementasi Kurikulum Merdeka (IPM) dan Penguatan Integrasi Pendidikan Kesehatan Reproduksi dan Seksualitas ( PKRS ), dalam kegiatan Projek Penguatan Profil pelajar pancasila.
“Para peserta IHT, diperkenalkan dengan konsep dan prinsip dasar Kurikulum Merdeka, yang menekankan pengembangan kompetensi dan karakter siswa,” paparnya.
Selain itu, sambungnya, mereka juga mendapatkan pengetahuan mengenai pengenalan dan penyusunan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).
Serta, imbuh Tony, penyusunan perangkat pembelajaran Kurikulum Merdeka.
Prosedur pembuatan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) dan Modul Ajar, juga ia jelaskan secara rinci kepada para peserta.
Selama satu hari, para peserta tidak hanya mendapatkan pemahaman tentang Kurikulum Merdeka, evaluasi program sekolah, dan penyusunan rencana program kerja.
“Mereka juga dibekali dengan informasi tentang kolaborasi antar peserta, seperti melalui program ,guru berbagi,dan komunitas belajar,” ceplosnya.
Melalui kegiatan itu, para peserta berkesempatan untuk saling berbagi pengalaman, pengetahuan, dan praktik terbaik, dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran di SMP Negeri 3 Cibalong.
Tony menambahkan, kegiatan IHT telah membuktikan diri sebagai wadah yang efektif, dalam meningkatkan kompetensi guru dan staf sekolah serta meningkatkan kualitas pendidikan.
“Dengan melibatkan para peserta dalam pengetahuan yang mendalam evaluasi program sekolah, penyusunan rencana program kerja, dan kolaborasi antar peserta, SMP Negeri 3 Cibalong diharapkan dapat terus berkembang dan memberikan pendidikan yang berkualitas kepada siswa.” Pungkasnya.(Persa)