Skybridge Stasiun Bogor – Paledang Optimalkan Akses Transportasi Publik

Skybridge Stasiun Bogor - Paledang Optimalkan Akses Transportasi Publik
Skybride yang menghubungkan Stasiun Bogor Paledang dengan Stasiun Bogor. (Foto: ist)
Bagikan:

Wartasentral.com, Bogor – Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan melalui Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Bandung (BTP Bandung) bersama PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 1 Jakarta, Rabu (18/6/2025) melaksanakan uji coba pengoperasian skybridge, yang menghubungkan Stasiun Bogor Paledang dengan Stasiun Bogor.

Kepala BTP Kelas I Bandung Endang Setiawan, dalam keterangan persny, Rabu (18/6/2025) menyampaikan uji coba operasi skybridge ini merupakan bagian dari upaya peningkatan kenyamanan dan keamanan pengguna kereta api.

Khususnya, dalam mendukung perpindahan penumpang dari dan menuju layanan KA Pangrango dan KRL Commuter Line.

“Pembangunan skybridge ini, merupakan wujud dari program Transit Oriented Development (TOD) yang bertujuan mengoptimalkan akses transportasi publik,” bebernya.

Sehingga, tegas Endang, dapat menunjang daya angkut penumpang, terutama dalam mendukung proses transit penumpang KRL Bogor Line dari Stasiun Bogor ke Stasiun Bogor Paledang dan sebaliknya.

Ia mengemukakan, mulai 16 Juni 2025, seluruh aktivitas naik-turun penumpang KA Pangrango akan terpusat di Stasiun Bogor Paledang.

“Untuk itu, kami sangat mohon penumpang KA Pangrango dapat menyesuaikan perjalanannya ke depan,” tambahnya.

Kepada penumpang KA Pangrango yang akan melanjutkan perjalanan menggunakan KRL, urainya, dapat melakukan tap in melalui skybridge untuk masuk ke Stasiun Bogor.

“Sebaliknya, penumpang KRL yang akan melanjutkan perjalanan dengan KA Pangrango, dapat melakukan tap out melalui skybridge dan membeli tiket melalui aplikasi Access by KAI,” urainya.

Menurut Endang, Skybridge sepanjang 200 meter ini tidak hanya menghubungkan dua stasiun kereta, tetapi juga langsung terintegrasi dengan Alun-alun Kota Bogor.

Dengan kapasitas harian mencapai lebih dari 530 ribu penumpang, skybridge ini diharapkan menjadi penghubung vital bagi mobilitas masyarakat.

Berdasarkan pantauan data internal, pada kondisi normal jumlah rata-rata penumpang KA Pangrango di Stasiun Bogor, mencapai sekitar 800 hingga 1.600 penumpang per hari, baik yang naik maupun turun.

Sementara itu, di Stasiun Bogor Paledang, rata-rata penumpang KA Pangrango berkisar 200 hingga 400 penumpang per hari.

Secara keseluruhan, selama periode lima bulan terakhir (Januari hingga Mei 2025), Stasiun Bogor dan Stasiun Bogor Paledang telah melayani sebanyak 333.148 penumpang naik dan turun.

Manajemen PT KAI Daop 1 Jakarta melalui Manager Humas Ixfan Hendriwintoko menyampaikan, pihaknya sangat mendukung pengoperasian skybridge ini.

“Kami berharap, prasarana yang masih perlu disempurnakan dapat segera ditindaklanjuti agar saat pengoperasian, seluruh fasilitas berfungsi optimal.” ungkapnya.

Ixfan menambahkan, Skybridge ini juga menjadi bagian dari komitmen DJKA dan KAI, dalam mendukung pengembangan transportasi berkelanjutan di kawasan perkotaan.

Dengan mengintegrasikan berbagai moda transportasi berbasis rel dan ruang publik, masyarakat diharapkan semakin terdorong untuk menggunakan angkutan massal yang ramah lingkungan, mengurangi ketergantungan pada kendaraan pribadi, dan menurunkan emisi karbon.

“DJKA bersama KAI berkomitmen untuk terus meningkatkan integrasi layanan antarmoda, khususnya antara stasiun dan ruang publik, demi menciptakan transportasi yang aman, nyaman, efisien, dan berkelanjutan bagi masyarakat,” pungkasnya. (Berbua)

Tinggalkan Balasan