Wartasentral.com, Jakarta – Wakil Ketua Komisi II DPR RI Dede Yusuf menegaskan, pihaknya siap membahas Revisi Undang-Undang (RUU) Pemilu.
Pemerintah diminta menyambut baik kesiapan Komisi II DPR RI, untuk merevisi payung hukum penyelenggaraan pesta demokrasi tersebut.
“Pada prinsipnya, kami Komisi II siap untuk melakukan Revisi UU Pemilu jika pemerintahnya juga siap karena ini kan harus bersambut baik DPR maupun pemerintah,” jelas Dede dalam keterangannya, Jakarta, Senin, (8/9/2025).
Legislator dari Fraksi Partai Demokrat itu lantas menekankan, perlunya partai politik (parpol) untuk menyeleksi calon legislatif di DPR ke depan. Ia menyebut, pendidikan politik bagi setiap anggota dewan penting diberikan oleh parpol.
“Dalam pelajaran kemarin tentu sekali lagi controlling-nya adalah, kepada partai pengusung. Partai pengusung bisa melakukan seleksi awal, kepada mereka-mereka yang akan dijadikan sebagai calon-calon legislator,” ujar Dede.
“Nah itu di situlah pendidikan politik penting, diklat-diklat, kepemimpinan, pendidikan politik organisasi itu penting sekali mengambil peran di situ,” timpalnya.
Dede lantas berbicara terkait batas minimal pendidikan anggota dewan, yang menjadi sorotan publik. Ia mengingatkan parpol tak boleh juga diskriminatif, terhadap pendidikan seseorang harus level sarjana atau lainnya.
“Masalah pendidikan ini kan kemarin juga diramaikan, syarat batas pendidikan untuk calon presiden yang kemudian kita melihat bahwa tidak boleh diskriminatif juga, artinya baik itu suku, agama, ras, pendidikan termasuk juga tidak boleh langsung didiskriminasikan bahwa harus level sarjana atau yang lainnya,” katanya.
Kendati demikian, kata Dede, syarat batas pendidikan bisa saja muncul dalam Revisi UU Pemilu. Ia menyinggung, pihak yang berpendidikan pun bisa jadi tak melaksanakan tugas dengan benar.
“Ini mungkin nanti juga akan muncul seperti itu, kalau menurut saya dalam masalah soal batas pendidikan ini, tidak terlalu menjamin juga, kenapa? Banyak juga orang yang berpendidikan tinggi, tetapi kelakuannya justru tidak baik dan malah tidak sesuai dengan tugas-tugasnya,” pungkas Dede. (Berb)