Ragam  

Serius Tangani Sampah Depok, Supian Suri Tinjau Pengelolaan Sampah Banyumas

Bakal Calon Walikota Depok Supian Suri saat mengunjungi tempat pengelolaan sampah di Kabupaten Banyumas (foto: ist)
Bagikan:

Wartasentral.com, Banyumas – Menyadari masalah sampah di Kota Depok belum teratasi dengan baik, Bakal Calon Wali Kota Depok Supian Suri, membuktikan keseriusannya membenahi masalah sampah, dengan meninjau pengelolaan sampah di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.

Sebagaimana diketahui, Banyumas dikenal sebagai wilayah yang cukup berhasil mengatasi persoalan sampah.

Tak heran jika Banyumas menyandang gelar sebagai kabupaten terbaik, dalam melakukan pengolahan sampah di Indonesia.

Pasalnya, sampah yang dibuang ke TPA hanya 9 persen, sementara sisanya berhasil diolah menjadi pupuk, gas hingga RDF.

Dalam kesempatan ini, Supian Suri mendapat pengalaman berharga langsung dari ahlinya, yakni Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Banyumas Widodo Sugiri.

Pada Supian Suri, Sugiri mengatakan Banyumas pun, sempat mengalami persoalan yang sama dengan Kota Depok, yakni darurat sampah.

“Berbagai upaya kami lakukan untuk melakukan pengolahan sampah, alhasil dalam dua tahun, kami berhasil melakukan pengolahan sampah dengan baik,” jelasnya, dikutip Selasa (20/8/2024).

Saat ini, lanjutnya, berkat kerja keras semua pihak, Banyumas akhirnya berhasil mengatasi persoalan tersebut.

Bahkan, Banyumas tidak lagi memiliki tempat pembuangan akhir atau TPA. Sebab, timbulan sampah yang muncul, dikelola langsung oleh Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM).

“Saat ini, kami memiliki 39 KSM di masing-masing kelurahan dan kami juga sudah memiliki BLUD persampahan. Para pekerja semangat, karena gaji mereka standar UMR (Upah Minimum Regional),” terang Sugiri.

Ia mengatakan, saat ini tercatat ada sebanyak 1.500 pekerja yang menangani persampahan. Mereka, terdiri dari pesapon yang bekerja tiga shift sehari, hingga petugas pemilah sampah.

Output dari itu semua, katanya, sampah dijadikan pemerintah daerah sebagai sumber rejeki bagi masyarakat berupa maggot, RDF, pupuk dan lain sebagainya.

Hal itu, membuat Supian Suri kagum. Menurutnya, jika Banyumas saja bisa dalam mengatasi darurat sampah, maka Depok pun saat ia pimpin nanti harus bisa.

“Ini adalah bagian dari ikhtiar kami mengatasi sampah Depok. Maka, kami sengaja datang ke Banyumas untuk belajar mengenai penanggulangan sampah,” ujarnya.

Putra KH. Muhammad Ali itu mengaku, ingin tahu kebijakan apa yang diambil Kabupaten Banyumas.

Sehingga wilayah yang dulunya darurat sampah, justru saat ini menjadi daerah sebagai pengelolaan sampah terbaik di Indonesia.

Dalam kesempatan itu, Supian bersama rombongan menyempatkan diri ke TPS Terpadu di wilayah Kedungrandu, Kecamatan Patikraja, Kabupaten Banyumas.

“Di sana kami melihat langsung, bagaimana sampah diolah menjadi bubur organik dijadikan pakan magot,” ulasnya.

Kemudian, tandasnya, sampah non organik dijual sebagai bahan baku daur ulang. Lalu sampah yang bernilai rendah, dijadikan RDF.

“Residunya, dimasukan ke dalam insenerator yang abunya dibuat sebagai bahan campuran paving blok,” bebernya.

Alumni Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) itu mengatakan, apa yang dilakukan Banyumas patut untuk dicontoh dengan tambahan inovasi khusus.

“Insya Allah, dengan cara seperti ini, masalah sampah di Kota Depok akan selesai,” pungkasnya. (Rik)

Tinggalkan Balasan