Wartasentral.com, Meulaboh – “Perjuangan tidak cukup dengan semangat, tapi juga dengan strategi dan ilmu.”
Pesan yang berangkat dari filosofi nilai juang Teuku Umar ini, disampaikan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemdiktisaintek Khairul Munadi, saat bersilaturahmi dengan pimpinan dan sivitas akademika Universitas Teuku Umar (UTU) di Auditorium Teuku Umar, Kamis (9/10/2025).
Dalam arahannya, Dirjen Khairul Munadi menegaskan pendidikan tinggi merupakan arsenal ampuh, dalam membentuk masa depan bangsa menuju Visi Indonesia Emas 2045.
Ia menekankan pentingnya penerapan paradigma Kampus Berdampak, yakni konsep yang menuntut perguruan tinggi untuk menghadirkan riset dan inovasi terapan yang berorientasi pada solusi nyata bagi masyarakat.
“Universitas Teuku Umar didorong untuk memperkuat peranannya sebagai Kampus Berdampak dan menjadi laboratorium kebijakan, teknologi, serta budaya di wilayahnya, dengan fokus utama pada sektor unggulan pertanian dan kelautan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Dirjen Dikti menegaskan pendidikan tinggi saat ini perlu mengambil peran aktif dalam menjawab persoalan bangsa, melalui riset dan pembelajaran yang kontekstual dan relevan.
“Untuk memberikan dampak yang optimal, kampus juga perlu fokus pada isu-isu, realitas, dan konteks lokal yang relevan,” imbuhnya.
Dirjen Khairul juga mengingatkan, transformasi pendidikan tinggi harus berbasis challenge-based approach.
Yakni pendekatan yang mendorong riset dan pembelajaran berorientasi pada penyelesaian tantangan nyata, seperti krisis iklim dan disrupsi teknologi.
“Hari ini, kita tidak hanya dituntut melahirkan sepuluh pemuda, melainkan ratusan ribu sarjana yang siap mengguncang dunia dengan inovasi, kepemimpinan, dan pengabdian,” tegasnya.
Sementara itu, Rektor Universitas Teuku Umar Ishak Hasan, menyampaikan terima kasih atas kunjungan Dirjen Dikti sekaligus melaporkan sejumlah capaian penting universitas, termasuk perolehan Akreditasi Institusi ‘Baik Sekali’.
Selain itu, UTU berkomitmen melakukan berbagai pembenahan untuk menyongsong perubahan status menjadi Perguruan Tinggi Negeri Badan Layanan Umum (PTN-BLU) dan mewujudkan visinya sebagai universitas yang adaptif, unggul, dan berdampak bagi masyarakat.
Dirjen Dikti juga menyempatkan diri untuk meninjau secara langsung, berbagai fasilitas yang dimiliki Universitas Teuku Umar.
Kunjungan lapangan ini mencakup Pusat Edukasi Tsunami Aceh, Fish Hatchery, serta beberapa unit pendukung akademik dan riset lainnya yang menjadi unggulan UTU.
Silaturahmi tersebut ditutup dengan penegasan komitmen UTU, untuk terus berkontribusi nyata dalam pembangunan bangsa, sejalan dengan motto Universitas Teuku Umar:
“Menyemai Ilmu, Memetik Kemakmuran.”
“Sivitas akademika harus bergotong royong agar kampus dapat menjadi center of solution berbasis riset yang mampu bersinergi dengan masyarakat dan pemerintah. Artinya, kampus harus hadir dan dekat dengan realitas yang dihadapi masyarakat,” pungkas Khairul Munadi. (Key)