Wartasentral.com, Depok — PT PLN (Persero) Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Barat (UIT JBB) melalui Unit Pelaksana Transmisi Gandul, kembali menunjukkan komitmennya dalam menjaga keandalan sistem proteksi kelistrikan, dengan melakukan pekerjaan standardisasi setting peralatan di Gas Insulated Switchgear (GIS) Kemang.
Pekerjaan ini dilakukan Tim Pemeliharaan Proteksi dari Unit Layanan Transmisi dan Gardu Induk (ULTG) Petukangan, yang bertujuan memastikan sistem proteksi tenaga listrik berfungsi secara andal, cepat, selektif, dan terkoordinasi.
Sehingga dapat melindungi jaringan listrik dari potensi gangguan secara efektif dan efisien, jelang Hari Raya Qurban yang akan dilaksanakan pada 6 Juni 2025 mendatang.
Beberapa tujuan utama dari kegiatan ini diantaranya adalah, Keandalan untuk memastikan peralatan dapat berfungsi dengan baik saat terjadi gangguan, tanpa adanya kegagalan operasi atau kesalahan respon.
Kemudian selektivitas peralatan hanya bekerja untuk area gangguan di bawah tanggung jawabnya, sehingga tidak terjadi pemadaman menyeluruh pada sistem kelistrikan jika terjadi kondisi darurat.
Dan tentunya, berkoordinasi dalam pengaturan waktu kerja antar peralatan yang diatur agar saling mendukung dan tidak tumpang tindih, menjaga urutan pemutusan daya yang benar saat terjadi gangguan.
“Dengan standardisasi ini, kami memastikan sistem proteksi berjalan sesuai desain dan mampu merespon gangguan secara tepat,” ujar GM PLN UIT JBB Himmel Sihombing, Senin (2/6/2025).
Ia menegaskan, ini penting untuk menjaga kestabilan sistem transmisi dan mencegah dampak gangguan yang lebih luas.
“Yang tentunya tidak kita harapkan, agar masyarakat dapat melaksanakan ibadah pada Hari Raya Idul Adha dengan nyaman,” tandasnya.
Melalui kegiatan ini, PLN terus berupaya menjaga keandalan dan keamanan pasokan listrik untuk seluruh pelanggan, baik rumah tangga, bisnis, maupun industri.
“Langkah ini sekaligus menunjukkan komitmen PLN dalam menyediakan pasokan listrik yang aman, stabil, dan andal untuk mendukung aktivitas masyarakat dan pertumbuhan ekonomi nasional, pungkas Himmel, menutup wawancara singkatnya. (iKy)
