Ekbis  

Neraca Perdagangan NTT Februari 2025 Alami Surplus US$ 5,81 Juta

Neraca Perdagangan NTT Februari 2025 Alami Surplus US$ 5,81 Juta
Kepala BPS NTT Matamira B. Kale (foto: berbua)
Bagikan:

Wartasentral.com, Kupang – Dari 10 komoditas utama, tiga diantaranya dengan nilai Ekspor tertinggi pada bulan Februari. Salah satunya Perabot, Penerangan Rumah (94) yaitu sebesar US$ 507.744.

Demikian disampaikan Kepala BPS NTT, Matamira B. Kale, saat jumpa pers virtual, Selasa (8/4/2025).

“Dua komoditas lainnya yakni, Buah buahan yaitu sebesar US$ 500.588 , dan kelompok komoditas Olahan dari Tepung sebesar US$ 463.713,” rincinya.

Matamira Kale mengatakan, peningkatan terbesar nilai ekspor nonmigas NTT Februari 2025 terhadap Januari 2025, terjadi pada kelompok komoditas Minyak Atsiri.

Kemudian Kosmetik Wangi-wangian yaitu naik sebesar US$ 159.487 (naik 55,47 persen), sedangkan penurunan terbesar terjadi pada kelompok komoditas Buah-buahan, yang turun sebesar US$ 245.351  (turun 32,89 persen).

“Tiga negara teratas tujuan ekspor NTT bulan Februari 2025 yaitu, Timor Leste (77,53 persen), Vietnam (7,7 persen), dan India (3,31 persen),” urainya

Lebih lanjut ia menjelaskan, pada bulan Februari 2025, ekspor NTT yang dikirim melalui pelabuhan di NTT, adalah sebanyak US$ 4.675.462 atau sebesar 77,55 persen dari total ekspor NTT.

“Sementara itu sebanyak US$ 1.353.458 atau 22,45 persen dari total ekspor NTT, dikirim melalui pelabuhan muat yang ada di luar provinsi NTT,” tambahnya

Sedangkan untuk import, lanjut Matamira Kale, pada Januari 2025, impor terbesar Provinsi NTT berasal dari Timor Leste, dengan nilai sebesar US$ 204.404, naik 47,76 persen dibandingkan bulan sebelumnya, dan turun sebesar 17,33 persen dibandingkan bulan yang sama pada tahun sebelumnya.

“Selain itu, Provinsi NTT juga melakukan re-impor dari Indonesia, dengan nilai sebesar US$ 14.581 pada bulan Februari 2025,” tandasnya.

Matamura Kale mengakui, Neraca Perdagangan NTT bulan Februari 2025 mengalami surplus US$ 5,81 juta. Sektor nonmigas, surplus sebesar US$ 5,55 juta dan sektor migas surplus sebesar US$ 0,26 juta.

“Pada Februari 2025, peningkatan terbesar impor NTT terhadap Januari 2025, terjadi pada kelompok komoditas Biji-bijian berminyak, yang naik sebesar 168,92 persen dibandingkan bulan sebelumnya,” tutupnya. (Berbua)

Tinggalkan Balasan