Wartasentral.com, Jakarta – Merasa masih banyaknya perempuan kesulitan mengakses sanitasi, membuat mahasiswi Program Studi Komunikasi Universitas Pertamina Ni Wayan Listyawati Ningrum, mengusung kampanye meningkatkan kesadaran kebersihan menstruasi perempuan.
Dalam ajang Duta Generasi Emas 2024, Tya sapaannya, menginisiasi pembuatan ‘Menstrual Aid’ sebagai langkah awal menanggulangi period poverty.
“Meski tinggal di kota besar, saya merasakan keterbatasan akses untuk mendapat sanitasi seperti pembalut pengganti selama menstruasi,” ujarnya, dalam keterangan tertulis, Sabtu (24/2/24).
Tak hanya Tya , teman-temannya juga menghadapi masalah serupa. Akhirnya ia membuat Menstrual Aid yang berisi kotak pembalut, untuk memudahkan perempuan mendapatkan akses kebersihan selama haid.
Inovasi Tya itu, membawanya sebagai duta utama mewakili Provinsi Bali, dalam kompetisi Duta Generasi Emas 2024. Sebuah ajang yang diusung untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.
Meski menghadapi tahapan panjang seleksi berkas hingga wawancara, apalagi sembari mengikuti ujian akhir semester, ia berhasil mengalahkan 255 peserta dari 38 provinsi di seluruh Indonesia.
Menstrual Aid karya Tya, akan dikembangkan di kampus Universitas Pertamina dengan memasang kotak pembalut di setiap toilet wanita.
Ke depannya, ia akan berkolaborasi dengan berbagai sekolah dan fasilitas umum lainnya, untuk menyebar Menstrual Aid.
“Dalam waktu dekat ini, saya akan menjalankan program dari lingkup paling dekat terlebih dahulu yaitu di kampus saya, Universitas Pertamina,” bebernya.
Setelah mengevaluasi hasil program yang dijalankan, ia berniat mengembangkan hal tersebut di fasilitas umum lainnya hingga ke sekolah.
“Saya juga akan melakukan edukasi mengenai menstruasi secara langsung ke beberapa sekolah, juga melalui media sosial,” tambahnya.
Keberhasilan Tya dalam Duta Generasi Emas, serta inovasinya dalam menangani permasalahan yang dekat dengan kehidupan sosial, mendapatkan apresiasi dari Rektor Universitas Pertamina.
“Universitas membangun kompetensi soft skill mahasiswa, melalui ragam aktivitas non akademik,” jelas Rektor UPER Prof. Dr. Ir. Wawan Gunawan A. Kadir MS.
Diantaranya melalui kompetisi nasional maupun internasional, sehingga meningkatkan keterampilan mereka untuk menjadi agen perubahan terkait isu global seperti lingkungan dan kesejahteraan sosial, yang dicanangkan di Generasi Emas 2024.
Universitas Pertamina, lanjut Prof. Wawan, juga membekali mahasiswa dengan kurikulum yang disusun berdasarkan kebutuhan sosial dan industri.
Termasuk program Lulusan Merah Putih, yang mempersiapkan mahasiswa terbaik untuk mengisi 45 posisi karir di Pertamina group.
Sebagai informasi, saat ini kampus besutan PT Pertamina (Persero) tengah membuka peluang untuk berkuliah di UPER. Bagi calon mahasiswa yang tertarik, dapat mengakses informasi selengkapnya melalui https://pmb.universitaspertamina.ac.id/
Sebelumnya, World Bank (2022) mengungkap terdapat 500 juta orang yang tidak mendapatkan fasilitas memadai, untuk mengelola kebersihan menstruasi.
Diskriminasi sosial dan budaya tabu, menjadikan perempuan enggan berbicara mengenai menstruasi di muka umum.
Minimnya pengetahuan akan menstruasi, juga memperkeruh kemiskinan menstruasi atau period poverty (YouGov, 2022).
United Nations Population Fund (UNPF) menjelaskan, period poverty sebagai kurang terpenuhinya sanitasi menstruasi, diakibatkan kurangnya akses terhadap produk dan fasilitas menstruasi, seperti pembalut, kamar mandi, air bersih, pengelolaan limbah, dan edukasi. (Key)