Ragam  

Mahasiswa Tewas, DPR Dorong UKI Bangun Budaya Disiplin & Toleransi

Mahasiswa Tewas, DPR Dorong UKI Bangun Budaya Disiplin & Toleransi
Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian. (foto : ist)
Bagikan:

Wartasentral.com, Depok – Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian mendesak Universitas Kristen Indonesia (UKI), melakukan evaluasi internal buntut tewasnya Kenzaha Walewangko, 22, seorang mahasiswa Fakultas Fisipol di lingkungan kampus. Salah satunya, mengevaluasi sistem keamanan kampus

“Tentu kami, Komisi X DPR RI, mendorong agar keamanan kampus dibenahi agar insiden kekerasan tidak terjadi di lingkungan akademik,” ujarnya dalam keterangannya, Jakarta, Senin, (10/3/2025).

Legislator dari Fraksi Golkar itu juga mendorong UKI, membangun budaya disiplin dan toleransi melalui program pembinaan karakter bagi mahasiswa.

“Dengan program itu, kampus diharapkan dapat menjadi lingkungan yang lebih aman, nyaman, dan kondusif bagi seluruh civitas akademika,” urainya.

Hetifah menuturkan Permendikbudristek Nomor 55 Tahun 2024 Tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Perguruan Tinggi, sebenarnya telah mengatur berbagai hal terkait bagaimana kampus dapat menjadi tempat yang aman untuk belajar yang aman dan mendukung perkembangan mahasiswa.

Permen tersebut, ulasnya, mengharuskan setiap perguruan tinggi untuk membentuk Satuan Tugas (Satgas) Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (PPK) yang bertugas menangani kasus kekerasan fisik, psikis, perundungan, kekerasan seksual, diskriminasi, intoleransi, dan kebijakan yang mengandung kekerasan di lingkungan kampus.

“Kemudian, mensosialisasikan kebijakan anti kekerasan di Perguruan Tinggi, serta menyediakan mekanisme pelaporan yang aman,” tambahnya.

Termasuk juga, tandas Hetifah, mengalokasikan dana untuk mendukung operasional Satgas PPK dan program-program pencegahan kekerasan.

“Serta melakukan program edukasi dan pelatihan bagi mahasiswa, dosen, dan staf, untuk meningkatkan kesadaran serta kemampuan dalam mencegah dan menangani kekerasan,” kata Hetifah.

Menurutnya, implementasi yang efektif dari peraturan itu, ia harapkan dapat menciptakan lingkungan pendidikan tinggi yang aman, nyaman, dan bebas dari segala bentuk kekerasan.

“Jika implementasi ini berjalan baik, insya Allah, kekerasan dimanapun di Lingkungan Pendidikan Tinggi, tidak akan terjadi,” katanya.

Sebelumnya, Kenzaha Walewangko, 22, seorang mahasiswa Fakultas Fisipol UKI, tewas diduga dikeroyok sejumlah mahasiswa fakultas lain, di lahan parkiran motor UKI, Cawang Jakarta Timur, sekitar pukul 20.00 WIB, pada Selasa, 4 Maret 2025. (Berbua)

Tinggalkan Balasan