Literasi, Kearsipan & Perpustakaan Hal Pembeda Utama Kota Jakarta Dengan Kota Lain

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung (foto: berjak)
Bagikan:

Wartasentral.com, Jakarta – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung secara resmi membuka Festival Pustakarsa yang menyinergikan perpustakaan, kearsipan, dan sastra, di Galeri Emiria Soenassa, Taman Ismail Marzuki (TIM), Selasa (14/10/2025).

Festival yang mengusung tema ‘Membaca, Menulis, Mengingat, Menyongsong 5 Abad Jakarta’ ini akan berlangsung selama sembilan hari, mulai 14 hingga 22 Oktober 2025.

Dalam sambutannya, Pramono menyambut baik penyelenggaraan acara tersebut. Menurutnya, literasi, kearsipan, dan perpustakaan merupakan hal pembeda utama antara Jakarta sebagai kota global dengan kota-kota lainnya.

“Saya sungguh menyambut baik acara ini karena saya tahu bahwa sebagai kota global, literasi, kearsipan, perpustakaan, itulah yang sebenarnya membedakan dari kota-kota biasa,” ujarnya.

Pramono kemudian menyinggung soal kebijakan perpanjangan jam operasional sejumlah perpustakaan di Jakarta, hingga pukul 22.00 WIB.

Perpanjangan layanan operasional itu, mendapat sambutan positif dari masyarakat sehingga perpustakaan kini selalu ramai pengunjung.

Menurutnya, hal ini menunjukkan tingginya budaya membaca dan literasi di Jakarta serta didukung dengan berbagai fasilitas yang disediakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.

“Ini menunjukkan bahwa proses membaca, literasi, orang ingin tahu menambah pengetahuan dan sebagainya, di Jakarta memang berbeda dengan kota-kota lain di Indonesia,” katanya.

Pramono juga menyebut, Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) Jakarta telah mencapai 94,16 pada 2024. Karena itu, ia pun mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama menjaga momentum tersebut.

Dalam kesempatan ini juga dilakukan penandatanganan Nota Kesepakatan, antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI). Kerja sama ini dilakukan, untuk bersama-sama mengurus kearsipan kota Jakarta.

Gubernur berharap, kerja sama ini menjadi sejarah baru untuk saling menguatkan dan melengkapi, khususnya dalam mendokumentasikan arsip perjalanan lima abad Jakarta.

“Mudah-mudahan ini merupakan sejarah baru, hal baru, yang akan memberikan kemanfaatan bukan hanya bagi Jakarta, tetapi juga bagi Arsip Nasional,” lontarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Provinsi DKI Jakarta Nasruddin Djoko Surjono menjelaskan, penyelenggaraan Festival Pustakarsa tahun ini merupakan sinergi dari tiga kegiatan besar yang sebelumnya terpisah, yakni pameran kearsipan, Festival Literasi Jakarta, dan Festival Sastra PDS HB Jassin.

“Festival ini bukan sekadar acara formalitas, namun juga merupakan ruang besar tempat kita membaca ulang perjalanan kota ini. Kota yang sejak lima abad lalu telah menjadi simpul peradaban, pelabuhan ide, dan pasar gagasan,” bebernya.

Penyelenggaraan festival ini akan diramaikan oleh beragam kegiatan, termasuk seminar, talkshow, workshop, hingga enkapsulasi arsip yang melibatkan para narasumber profesional.

Dalam acara ini juga sekaligus mengukuhkan Bunda Literasi dan Duta Baca Jakarta, sebagai sosok inspiratif yang menjadi teladan dan penggerak budaya membaca di keluarga dan masyarakat.

Selain itu, juga dilakukan peluncuran buku para pemimpin Jakarta dari masa ke masa, hingga pemberian piagam penghargaan untuk Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), dengan nilai audit kearsipan terbaik.

Sementara penandatanganan nota kesepakatan antara Arsip Nasional Republik Indonesia dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, dilakukan untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan kearsipan, peningkatan kompetensi SDM, melindungi serta memanfaatkan arsip statis, dan memperluas jejaring kerja sama termasuk di tingkat internasional. (Key)

Tinggalkan Balasan