Wartasentral.com, Depok – Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Depok Drs. Abdul Rahman, M.Si, mengharapkan 22 Setu di Kota Depok menjadi kawasan konservasi lingkungan.
Hal tersebut, ia utarakan saat mendampingi Walikota Depok Supian Suri, dalam kegiatan penanaman pohon dan tebar benih ikan, di Setu Pulo Asih, Kelurahan Rangkapan Jaya, Kecamatan Pancoran Mas, Sabtu (26/4/2025).
“Rangkaian acara peringatan hari ulang tahun Kota Depok ke-26 ini, dilaksanakan penebaran benih ikan dan penghijauan di 3 Setu. Yaitu Setu Pendongkelan, Setu Pulo Asih dan Setu Pengasinan,” paparnya.
Di Setu Pulo Asih ini, urainya, di tebarkan benih ikan dan di tanam 10 pohon jambu secara simbolis oleh Walikota Depok Supian Suri.
“Saya sampaikan pak Wali, kemarin di rangkaian acara banyak sekali permintaan ke DLHK terkait bibit tanaman. Alhamdulillah, tadi sudah datang lagi bibit tanaman sekitar 5000,” ulas Abra, sapaannya.
Ia mengemukakan, warga masyarakat yang punya program untuk menghijaukan lingkungan, ia persilahkan menghubungi DLHK guna meminta bibit pohon yang tersedia.
Abra menjelaskan, kegiatan tersebut maksud dan tujuannya adalah, bagaimana bisa menjaga konservasi lingkungan. Terutama, ketahanan air dan indeks kualitas air yang ada di kota Depok.
“Ini sebagai momentum, bukan hanya 3 setu ini saja yang kerjakan pemerintah. Tapi juga di 22 setu-setu lain, harapannya menjadi sebuah kawasan konservasi lingkungan,” ungkapnya.
Maka ia menghimbau, masyarakat yang memiliki lahan dan berminat untuk menanam pohon, dapat mengajukan permintaan kepada DLHK.
Katanya, Proses pengajuan bisa dilakukan dengan cukup mudah, baik melalui lembaga masyarakat seperti RT, komunitas atau secara langsung.
“Bisa lewat lembaga, seperti RT atau komunitas. Cukup kirimkan permintaan melalui WhatsApp ke saya, atau melalui surat dalam bentuk PDF, atau juga bisa melalui website resmi DLHK. Nanti kami akan tindak lanjuti,” bebernya.
Namun, Abra mengingatkan bahwa jenis bibit yang tersedia adalah, jenis pohon keras atau pohon konservasi. Tergantung, dari ketersediaan benih yang ada.
Ia juga menghimbau kepada perusahaan-perusahaan di Kota Depok, untuk turut berkontribusi dalam upaya penghijauan melalui program Corporate Social Responsibility (CSR).
“Saya juga menghimbau kepada perusahaan-perusahaan yang ada di Kota Depok, mohon kembali untuk memberikan bibit lewat CSR mereka dan kita akan bersama-sama menghijaukan Kota Depok,” serunya.
Ia mengemukakan pentingnya partisipasi aktif dari masyarakat dalam proses penghijauan, tidak hanya dalam menanam, tetapi juga dalam merawat pohon-pohon yang telah ditanam. Sehingga, bisa memberikan manfaat jangka panjang bagi lingkungan sekitar.
“Saya perlu bantuan dan kerjasama dari masyarakat, untuk menanam, merawat, sampai pohon-pohon tersebut benar-benar tumbuh besar dan memberikan manfaat kepada kita semua,” pungkasnya.
Beberapa literasi menyebutkan, Konservasi adalah upaya untuk melestarikan atau melindungi sumber daya alam dan lingkungan, untuk kepentingan sekarang dan masa depan.
Secara sederhana, konservasi berarti pelestarian atau perlindungan. Upaya ini mencakup berbagai hal, seperti perlindungan keanekaragaman hayati, menjaga keseimbangan ekosistem dan memastikan pemanfaatan sumber daya alam secara berkelanjutan.
Sedangkan Konservasi lingkungan adalah, upaya untuk melindungi, memelihara, dan mengelola sumber daya alam dan keanekaragaman hayati agar tetap lestari dan berkelanjutan bagi generasi mendatang.
Hal itu mencakup tindakan untuk menjaga keseimbangan ekosistem, mencegah kepunahan spesies, dan memastikan kualitas lingkungan tetap baik.
Konservasi lingkungan bertujuan untuk, menjaga keanekaragaman hayati, mencegah kepunahan spesies, dan menjaga kualitas lingkungan.
Lalu, Konservasi lingkungan memberikan manfaat bagi manusia dan lingkungan, termasuk menjaga keseimbangan ekosistem, menyediakan sumber daya alam, dan meningkatkan kualitas hidup. (Rik)