Wartasentral.com, Lebak – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Lebak, Banten, menargetkan penilaian Piala Adipura pada September 2024, naik dari sebelumnya poin 64 menjadi 75.
“Tahun ini, mudah-mudahan Lebak terpilih jadi salah satu kota dan kabupaten yang akan dinilai,” ujar Kepala DLH Kabupaten Lebak Iwan Sutikno, di ruang kerjanya, Jumat. (23/8/2024)
Menurutnya, sampai saat ini Kabupaten Lebak, belum pasti apakah dinilai atau tidak pada Piala Adipura 2024.
Namun, tandasnya, ada tiga indikator yang menjadi penilaian yaitu pertama, sekitar 75 persen sampah di perkotaan sudah terangkut.
Kedua, Lebak sudah menyusun kebijakan strategi daerah dalam pengelolaan lingkungan (Jakstrada).
Ketiga, pengelolaan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA), dengan metode oven dumping, control landfill atau sampah yang ada tertumpuk, lalu ditutup dengan tanah.
“Saya kira, tiga indikator itulah kabupaten dan kota yang akan mendapatkan penilaian pada Adipura,” paparnya.
Ia menyebutkan, kemungkinan besar di Provinsi Banten, hanya Kabupaten Lebak yang memenuhi unsur penilaian Adipura 2024.
Penilaian Adipura, ungkap Iwan, titik pantauannya di lingkungan sekolah, perkantoran, fasilitas umum (fasum).
Seperti pasar dan terminal, serta perairan terbuka di Situ Rancah Lintah, TPA dan pengelolaan sampah berbasis masyarakat seperti bank sampah.
Ia menilai, selama ini partisipasi masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan sudah baik dengan penilaian 64 poin.
Saat ini, terangnya, masyarakat di perumahan dengan door to door, diajak untuk menjaga kebersihan lingkungan ada kesadaran.
“Kami tahun ini tidak berharap juara Adipura, namun ditargetkan angka penilaian naik dari 64 menjadi 75,” harap Iwan.
Sementara itu, masyarakat Kelurahan Muara Ciujung Timur, Rangkasbitung Kabupaten Lebak, setiap pekan melaksanakan gotong-royong untuk menjaga kebersihan lingkungan.
“Kami di sini, setiap pekan melaksanakan kebersihan lingkungan secara gotong royong,” kata Iman, Ketua RT 01, RW 09, Kelurahan MC, Rangkasbitung Timur, Lebak. (Proja)