Wartasentral.com, Jakarta – Kejaksaan Agung (Kejagung) RI sedang mendapat sorotan, karena telah banyak melakukan penindakan terhadap koruptor.
Kasus korupsi yang dibongkar pada umumnya berjumlah fantastis mencapai triliunan rupiah, yang merugikan keuangan negara.
Terkait dengan ini, anggota Komisi III DPR RI Hasbiallah Ilyas mengacungi jempol ke lembaga penegak hukum yang dikomandoi St Baharuddin ini.
Ia mengapresiasi langkah Kejagung, yang telah menyerahkan uang sitaan hasil tindak pidana korupsi ekspor minyak sawit mentah Crude Palm Oil (CPO) sebesar Rp 13,2 triliun ke kas negara, yang disaksikan oleh Presiden Prabowo Subianto.
Hasbiallah pun mendorong Kejagung, untuk terus memburu aset koruptor lain yang jumlahnya juga tidak sedikit.
“Kami sangat mengapresiasi Kejaksaan Agung, yang berhasil memulihkan keuangan negara dari kasus besar seperti korupsi ekspor CPO ini. Ini bukti bahwa, Kejagung bekerja serius dan profesional,” ujar Hasbiallah di Jakarta, Selasa (21/10/2025).
Legislator PKB yang akrab disapa Hasbi itu juga mendorong Kejagung, untuk tidak berhenti pada pemulihan aset Rp 13,2 triliun saja, melainkan terus memburu seluruh aset hasil korupsi dari berbagai kasus besar lainnya.
Menurutnya, masih banyak kasus korupsi besar yang sedang dan sudah ditangani Kejaksaan Agung.
“Saya berharap Kejagung terus menelusuri dan menyita aset-aset para pelaku, agar semua hasil kejahatan benar-benar kembali ke negara,” tegasnya.
Hasbi menilai, pengembalian aset hasil tindak pidana korupsi merupakan indikator penting keberhasilan penegakan hukum, bukan hanya dari sisi pemidanaan, tetapi juga dari aspek recovery kerugian negara.
“Kita ingin penegakan hukum tidak hanya menghukum pelaku, tetapi juga memastikan uang negara yang dikorupsi bisa kembali untuk kemaslahatan rakyat,” ujarnya.
Sebagai mitra kerja Kejaksaan Agung, Komisi III DPR RI berkomitmen untuk terus memberikan dukungan politik dan pengawasan konstruktif.
“Agar lembaga kejaksaan dapat bekerja secara independen, profesional, dan berintegritas dalam menuntaskan berbagai kasus korupsi besar di Tanah Air,” pungkasnya. (Berb)