Ragam  

Festival Film Pendek IMAC 2024, Harmoni dalam Kebhinekaan

Festival Film Pendek IMAC 2024, Harmoni dalam Kebhinekaan
Panitia Festival Film Pendek IMAC 2024 (foto: Gus)
Bagikan:

Wartasentral.com, Bandung – Indonesia adalah negara yang kaya akan keragaman budaya. Dari Sabang sampai Merauke, semua bisa menemukan berbagai macam suku, agama, dan ras yang hidup berdampingan.

Keberagaman tersebut, merupakan kekayaan yang harus semua jaga dan semua pelihara.

Dalam rangka memperkuat toleransi dan keberagaman, Creative Industry Hub ILUNI UI (CIHUI) menyelenggarakan Festival Film Pendek IMAC 2024 dengan tema “Harmoni dalam Kebhinekaan”.

Festival itu bertujuan, memberikan platform bagi para pembuat film muda, mengekspresikan gagasan mereka tentang harmoni dalam masyarakat yang beraneka ragam.

“IMAC 2024 hadir untuk memberikan wadah kepada seluruh anak bangsa, untuk menghadirkan inspirasi harmoni dalam kebhinekaan,” ujar Jovial da Lopez, Ketua CIHUI ILUNI UI, Minggu (21/1/24).

Festival IMAC 2024, terdiri dari rangkaian acara, yaitu kompetisi film pendek, nonton bareng film-film, dan workshop di berbagai kota di Indonesia.

Kompetisi film pendek, jelasnya, dibuka untuk kategori mahasiswa dan masyarakat umum.

“Peserta, dapat mengirimkan karya film pendek mereka mulai tanggal 1 Februari hingga 31 Mei 2024,” kata Jovial

Workshop film telah berhasil dilaksanakan oleh tim IMAC di dua kota besar, yaitu Jakarta dan Bandung.

Workshop pertama diadakan di Jakarta pada tanggal 9 Januari 2024, diikuti oleh 500 peserta SMA di seluruh DKI Jakarta.

Workshop kedua diadakan di Bandung pada tanggal 17 Januari 2024, diikuti oleh 200 peserta mahasiswa UPI.

Dalam workshop tersebut, para peserta mendapatkan materi mengenai pengenalan dunia film, pembuatan film pendek, dan tips-tips dari para narasumber profesional di dunia film.

Salah satu narasumber workshop, Avigayil Enautozoe Deiglori (Zoe), Asisten Sutradara sekaligus mentor penyutradaraan pada yayasan film Mondi Blanc, menyampaikan hal terpenting dalam membuat film adalah kemauan untuk memiliki dan mengendalikan ego.

“Ketika membuat film, kita harus bisa bekerja sama dengan orang lain. Kita harus bisa mendengarkan dan menerima saran dari orang lain. Ego yang terlalu besar, akan menghambat proses pembuatan film,” ujar Zoe.

Gracello Yeshua, Creative Director Oddinary Creative, menambahkan, anak muda harus berani mengambil peluang yang ada.

“Anak muda itu punya privilege. Kita bisa pergi ke mana saja, melakukan apa saja. Jangan takut untuk mengambil peluang yang ada. Gagal itu tidak apa-apa. Gagal itu justru sebagai bekal untuk kita berkembang,” imbuhnya.

Anandia Nurita, Produser Film, Juri IMAC 2024, berpesan agar para pembuat film muda, tidak lupa untuk bersenang-senang dalam membuat film.

“Membuat film itu harus menyenangkan. Kalau kita tidak bersenang-senang, maka karya kita juga tidak akan menyenangkan,” tekannya.

IMAC 2024 diharapkan dapat menjadi wadah bagi para pembuat film muda, untuk berkarya dan mengekspresikan gagasan mereka tentang harmoni dalam masyarakat yang beraneka ragam.

Festival ini juga diharapkan, dapat menjadi sarana untuk memperkuat toleransi dan keberagaman di Indonesia. (Cky)

Tinggalkan Balasan