Wartasentral.com, Jakarta – Masuknya nama menantu Presiden Jokowi, Erina Gudono dalam bursa Pilkada Sleman kian ramai diperbincangkan publik.
Beberapa partai politik pun, turut menanggapi soal peluang istri Ketum PSI Kaesang Pangarep itu, dalam Pilkada Sleman mendatang.
Menurut Politisi Partai Demokrat Herman Khaeron, siapapun memiliki hak untuk memilih dan dipilih. Hak dipilih, juga tak hanya berlaku pada anak atau menantu Presiden saja.
“Rakyat biasa pun memiliki hak yang sama dan telah tercantum dalam undang-undang. Hak dipilih dan hak memilih itu, berlaku untuk siapapun. Oleh karenanya, tidak hanya berlaku di anak Presiden, menantu Presiden, rakyat biasa, sama saja haknya,” kata Herman, Jumat (15/3/2024).
Ia menegaskan, dalam undang-undang juga, tidak ada pembatasan terkait siapa sosok yang bisa maju dalam dunia politik.
Lantaran itu, Herman memilih menyerahkan masalah itu sepenuhnya kepada rakyat. Pasalnya, rakyatlah yang akan memilih langsung dan menentukan calon pemimpinnya.
“Rakyat juga pasti bisa menilai, mana pemimpin yang layak atau tidak,” imbuh Anggota Badan Legislasi DPR RI ini.
Ia menegaskan, rakyat yang menentukan, kalau rakyat menginginkan ya, terpilih. Kalau rakyat tidak meminta, ya tidak terpilih.
“Jadi, justru kalau undang-undang membatasi, oh ini tidak boleh anak presiden, anak menteri jadi diskriminatif,” tukas Herman
Ia kembali menekankan, undang-undang memberikan kesempatan yang sama pada seluruh warga negara, untuk bisa melakukan atau menjalankan hak politiknya. (Rckn)
