Wartasentral.com, Kota Baru – Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Sekretariat Bersama Wartawan Indonesia (SWI) Jawa Timur (Jatim), melakukan program berbagi keberkahan dengan berbuka puasa bersama (Bukber) sejumlah panti asuhan, di Malang Raya, mulai 31 Maret hingga 2 April 2024.
Ketua DPW SWI Jatim Suharto, SH di dampingi Wakil Ketua Hadi Martono, SH., Ketua SWI Pasuruan Uswatun Jamilah, SE , dan beberapa pengurus Jatim dan Malang Raya, Minggu lalu mengunjungi Panti Asuhan Ar- Ridlwan, di jalan Mojosari, Desa Mojorejo kota Batu, menjadi tempat ajang silaturahmi pertama aksi berbagi di Ramadhan 1445 H.
Pada Bukber saat itu, Suharto, SH menyampaikan keprihatinannya begitu menginjakkan kaki di panti asuhan tersebut, ketika melihat kondisi bangunan juga sarana dan prasarana yang ada di panti asuhan itu, jauh dari kata layak.
“Saya merasa tersentuh, ketika sampai di Panti asuhan ini. Semoga, kami bisa membantu mengetuk hati para dermawan atau donatur, untuk bisa bersumbangsih kepada Panti asuhan ini,” ujarnya, dalam keterangan tertulis, Senin (1/4/2024).
Ia mengatakan, memang tampak kondisi kurang layak dari panti asuhan tersebut, dimana ada atap yang jebol, pintu kamar yang rusak dan warna cat yang sudah memudar.
“Juga, tidak ada tempat tidur di kamar anak-anak yang berjumlah 60 anak, dengan 10 kamar dan tidur hanya beralaskan karpet,” ungkapnya.
Wakil Ketua SWI Jatim Hadi Martono, menyampaikan rasa terima kasih atas sambutan dari pihak panti asuhan tersebut.
“Alhamdulillah, pada kesempatan kali ini kami bisa bersilaturahim di panti asuhan Ar-Ridlwan dan ini merupakan agenda tahunan SWI Jawa Timur. Semoga kami bisa tetap istiqomah, melaksanakan kegiatan berbagi di setiap bulan Ramadan,” ucapnya.
Pimpinan Panti Asuhan Ar- Ridlwan
Kyai Mohammad Ridlwan, menyambut DPW SWI Jatim dengan suka cita.
Ia memaparkan, Panti Asuhan Ar-Ridlwan sendiri berdiri sejak tahun 1990 an, tetapi berubah menjadi yayasan secara sah, pada tahun 2005.
“Kami membangun sedikit demi sedikit dan sudah cukup lama bangunannya, sehingga kelihatannya kurang sedikit layak untuk ditempati.” tuturnya.
Ia mengutarakan, mau membangun itu masih sangat kesulitan dengan pembiayaan. Sekarang ini pembiayaannya, lebih mengalokasikan kepada kebutuhan anak-anak.
“Seperti makan setiap hari dan juga untuk sekolahnya, sehingga tidak mencukupi untuk membangun sarana dan prasarana,” terang Kyai Ridlwan.
Menurutnya, kebutuhan harian anak-anak panti asuhan, berkisar 30 juta perbulan, meliputi kebutuhan makan dan juga kebutuhan sekolah anak-anak yang ada di panti asuhan.
“Saya ingin ada kehadiran pemerintah di Panti Asuhan ini, dari Dinas Sosial atau Dinas-dinas yang lain, untuk membantu mengurus menanggulangi kebutuhan di Panti Asuhan ini dalam segi makanan kesehatan pendidikan dan lain-lain” harapnya.
Menanggapi hal itu, Kabid Bantuan Jaminan Sosial Kota Batu Wiwit Anandana menyampaikan, sementara ini pihaknya hanya bisa membantu dari dana hibah sebesar 50 juta per tahun.
“Itu pun, sesuai dengan proposal yang masuk, karena di pemerintah ini sangat banyak yang harus dibantu sehingga harus dibagi,” urainya.
Kemampuan APBD, tambahnya, juga berpengaruh sehingga menurutnya memang kurang jika hanya 50 juta.
“Mengingat adik-adik sangat banyak, dengan fasilitas yang sangat kurang, sehingga kami juga mohon bantuan dari pihak swasta,” tegasnya.
Hal senada, di sampaikan Sekretaris Desa Mojorejo Mukhlis Hariono. Ia mengatakan, sementara ini masih belum bisa secara konkrit membantu pendanaan.
“Kami belum bisa membantu dikarenakan memang untuk kode rekening bantuan yang bisa kita salurkan ini, berdasarkan aturan yang ada, kalau memang aturan itu sudah ada pastinya kami akan sangat membantu juga, sesuai dengan kondisi keuangan desa,” bebernya.
Namun Mukhlis mengakui, keberadaan Panti Asuhan tersebut, sangat membantu masalah sosial. (Cky)