Wartasentral.com, Tanah Bumbu – Debu yang mengepul di kawasan Satui dan Angsana, bukan lagi sekadar keluhan warga. Masalah itu kini menjadi sorotan serius DPRD Tanah Bumbu, yang menggelar Rapat Gabungan Komisi untuk mencari solusi konkret.
Rapat yang berlangsung di ruang utama DPRD Tanah Bumbu itu, Selasa (11/2/2025) dipimpin Wakil Ketua I DPRD Tanah Bumbu H. Hasanuddin S. Ag., MM.
Dalam pertemuan itu, ia menegaskan perusahaan yang beroperasi di sekitar Satui dan Angsana harus lebih bertanggung jawab.
Salah satu sorotan utamanya adalah kebersihan bus karyawan, yang kerap membawa debu dari lokasi tambang ke jalan raya.
“Mobil penjemput karyawan, harus dalam kondisi bersih sebelum memasuki kawasan kota. Jika perlu, dilakukan penyiraman atau pembersihan terlebih dahulu agar debu tidak terbawa ke permukiman warga,” ujarnya.
Langkah konkret mulai disusun. Dinas Perhubungan, Dinas Lingkungan Hidup, camat, kepala desa, serta perwakilan perusahaan tambang di Satui dan Angsana, sepakat untuk melakukan pembersihan kota secara berkala.
Perusahaan juga diminta berkontribusi, dalam mempercantik kawasan sekitar operasionalnya.
Rapat yang dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Perhubungan, camat Satui dan Angsana, serta perwakilan perusahaan tambang seperti PT Arutmin Indonesia Satui, PT Triveni, PT Wahana Baratama Mining, PT Bagong, PT BIB, PT PAMA, PT PPA, dan PT CK, menghasilkan beberapa poin kesepakatan.
Antara lain, perusahaan harus menyediakan fasilitas pencucian kendaraan operasional sebelum memasuki wilayah kota.
Lalu menata titik kumpul penjemputan karyawan, serta memastikan tersedianya air bersih untuk kebutuhan masyarakat.
Selain itu, dana Corporate Social Responsibility (CSR) yang selama ini dialokasikan perusahaan harus lebih tepat sasaran, termasuk dalam pembinaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di sekitar wilayah tambang.
Salah satu usulan yang mengemuka adalah, pembangunan rumah sakit swasta yang lebih dekat dengan masyarakat sekitar area pertambangan.
Keberadaan fasilitas kesehatan itu, diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan warga yang selama ini terdampak oleh aktivitas pertambangan.
“Dengan adanya rapat ini, diharapkan tidak hanya menjadi wacana semata, tetapi benar-benar terealisasi di lapangan,” tegas Hasanuddin.
Warga Satui dan Angsana kini menanti aksi nyata dari perusahaan, untuk menjadikan wilayah mereka lebih bersih, sehat, dan nyaman untuk ditinggali. (KSBS)