Wartasentral.com, Jakarta – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menekankan peran strategis Jakarta, dalam mengembangkan model ekonomi biru untuk menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi dengan perlindungan ekosistem laut dan pesisir.
Pasalnya, tandasnya, DKI Jakarta sendiri memiliki garis pantai sepanjang 272 kilometer dan juga punya 113 pulau kecil.
Hal ini disampaikan Pramono saat menghadiri acara Partnerships in Environmental Management for The Seas of East Asia (PEMSEA) Network of Local Governments (PNLG) Forum 2025, di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta Pusat, Selasa (16/9/2025).
“Dengan sumber daya yang dimilikinya, Jakarta berperan penting dalam mengembangkan model ekonomi biru,” tukasnya.
Meskipun menghadapi tantangan seperti kenaikan permukaan laut, penurunan muka tanah, banjir, dan pencemaran laut, Jakarta melihat potensi besar dalam sektor energi terbarukan, perikanan berkelanjutan, ekowisata, dan program ketahanan kawasan pesisir.
Pramono menyampaikan, tema forum tahun ini, “Towards a Sustainable and Inclusive Blue Economy: Linking Climate, Nature, and Energy”, selaras dengan prioritas pembangunan Jakarta.
“Visi kami adalah menempatkan Jakarta sebagai kota pesisir global, yang berkontribusi pada keberlanjutan regional maupun global,” tehas Pramono.
Ia meyakini, menghubungkan aksi iklim, konservasi alam, dan transisi energi menjadi kunci untuk membangun ketahanan dan inklusivitas di komunitas pesisir.
Untuk mewujudkan visi tersebut, Jakarta telah menerapkan sejumlah kebijakan, salah satunya yakni Pengelolaan Pesisir Terpadu (Integrated Coastal Management/ICM).
Pramono menjelaskan, Jakarta telah mengadopsi ICM sebagai kerangka kerja utama dalam mengelola garis pantai dan kepulauan.
“Kami menangani banjir dan rob melalui pembangunan pertahanan pantai, restorasi ekosistem, serta langkah adaptasi berbasis masyarakat,” jelasnya.
Kemudian, kebijakan karbon biru dan restorasi ekosistem di Kepulauan Seribu. Pemprov DKI telah merestorasi mangrove dan terumbu karang, untuk melindungi keanekaragaman hayati sekaligus mendukung mitigasi perubahan iklim melalui penyerapan karbon.
Selain itu, Pemprov DKI juga berupaya memberdayakan masyarakat pesisir melalui dukungan pada perikanan berkelanjutan, akuakultur, ekowisata, serta usaha kecil dan menengah (UKM) berbasis laut, yang mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif dan bermanfaat bagi warga setempat.
“Kami terlibat aktif, dalam setiap kolaborasi internasional yang menghadirkan inovasi dan gagasan baru,” tambah Pramono.
Lebih lanjut, ia menyebut, pada 2025, Jakarta berpartisipasi pada Student Reinventing Cities Competition yang diselenggarakan oleh C40, untuk mengubah kawasan terbengkalai menjadi ruang hijau berkelanjutan.
Proyek ini, melibatkan mahasiswa untuk merancang solusi ramah lingkungan bagi kawasan Museum Arkeologi Onrust.
Hal ini sejalan dengan tujuan Pemprov DKI, untuk mengembangkan Pulau Onrust sebagai destinasi wisata edukatif.
“Ini bukan semata-mata tentang kemenangan, tetapi tentang kolaborasi dan menemukan solusi terbaik bagi masyarakat, dengan tujuan menciptakan kembali pulau bersejarah sebagai model masa depan yang berkelanjutan dan bermakna,” ungkapnya.
Dalam forum ini, Pramono juga mengumumkan peluncuran State of the Coast (SOC) Jakarta 2025. Dokumen ini, merupakan peta jalan menuju visi Jakarta sebagai kota maritim global yang berkelanjutan.
Pramono mengatakan, forum PNLG ini menyediakan wadah penting bagi pemerintah daerah untuk berbagi pengetahuan, bertukar best practices, dan memperkuat kerja sama menuju ekonomi biru yang berkelanjutan.
“Kami memahami, bahwa tidak ada satu kota atau negara pun yang dapat mencapai tujuan ini sendirian,” ucapnya.
Untuk mencapai tujuannya, diperlukan kolaborasi dengan pemerintah, akademisi, masyarakat sipil, dan sektor swasta. Gubernur pun berharap, forum ini menghasilkan komitmen nyata dan aksi bersama.
“Jakarta ingin menjadi bukti, bahkan sebuah megacity mampu melindungi pesisirnya, memberdayakan warganya, dan mendorong pembangunan laut yang berkelanjutan,” kata Pramono.
Sementara itu, Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq mengaku bangga, Jakarta menjadi tuan rumah forum PNLG tahun ini.
Ia mengatakan, pertemuan ini penting di tengah tantangan yang dihadapi dalam upaya menjaga ekosistem laut dari berbagai ancaman seperti perubahan iklim, pencemaran, dan eksploitasi yang tidak berkelanjutan.
“Tema forum tahun ini, Menuju Ekonomi Biru yang Berkelanjutan dan Inklusif, Menghubungkan Iklim, Alam, dan Energi, adalah seruan mendesak untuk bertindak,” imbuhnya.
Hanif menyebut, konsep ekonomi biru mendorong pemanfaatan potensi ekonomi laut sekaligus dengan ketat menjaga integritas ekologisnya. Namun, ia mengingatkan, ekonomi biru tidak akan berkelanjutan jika tidak inklusif.
“Keberlanjutan sejati harus mampu mengangkat kesejahteraan seluruh komunitas pesisir, terutama nelayan tradisional dan masyarakat lokal,” ujarnya.
Hanif pun menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung dan jajaran Pemprov DKI Jakarta, yang telah berupaya melakukan penanganan terhadap berbagai ancaman di daerah perairan.
“Saya terima kasih kepada Bapak Gubernur dan seluruh jajaran di Jakarta, dalam rangka penanganan daerah perairan kita sebagai negara kepulauan, maka ini menjadi hal yang sangat penting,” tutupnya. (Bah)