Wartasentral.com, Depok – SETARA Institute, kembali merilis peringkat Indeks Kota Toleran (IKT) bagi kota-kota besar di Indonesia. Salah satunya yakni Kota Depok, dimana IKT Kota Depok saat ini mengalami kenaikan yang signifikan yakni 16 peringkat.
Pada tahun lalu, IKT Kota Depok berada di peringkat 94 atau posisi paling buncit. Kini, dibawah pemerintahan Supian Suri-Chandra Rahmansyah, IKT Depok berada di peringkat 78 dengan skor 4,458.
Peluncuran indeks kota toleran versi SETARA Institute, digelar di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan (Jaksel), Selasa (27/5/2025).
Untuk kota dengan skor tertinggi kedua adalah Singkawang, Kalimantan Barat (Kalbar), dengan skor 6,420. Setara Institute menggunakan empat variabel dan delapan indikator, dalam mengukur angka toleran tersebut.
Ketua Badan Pengurus SETARA Institute Ismail Hasani mengatakan, indeks kota toleran mendapatkan sambutan luar biasa dari wali kota di Indonesia.
“Karena kemampuannya menggerakkan elemen-elemen masyarakat, birokrasi, termasuk juga memprovokasi wali kota-wali kota. Sehingga mereka kemudian bergerak, berbenah, terus menerus kami mencatat beberapa kota yg tidak pernah nyerah,” bebernya.
Ismail juga menyebut, dampaknya membuat pemerintah kota (pemkot) menjadi berbenah. Kota yang mendapatkan skor rendah, akhirnya mulai memperbaikinya.
“Dari yang awalnya dicaci maki kota intoleran, kemudian bergerak mulai dulu dari keluar zona merah dan seterusnya,” tandasnya.
Ismail menjelaskan, komitmen menggelar indeks kota toleran akan terus digelar. Pasalnya, kebutuhan tersebut telah mencakup seluruh Indonesia.
Seperti Depok dan Padang, serta Kota Palembang. Sebelumnya, kota-kota ini kerap menjadi sorotan dalam isu-isu berkaitan dengan toleransi pada IKT 2023.
Kota Depok, meskipun dalam beberapa episode studi IKT tahun sebelumnya konsisten menjadi bagian dari 10 kota dengan skor toleransi terendah, perlahan mulai berbenah dalam membangun ekosistem toleransi.
“Pemerintah kota mulai melirik berbagai unsur elemen masyarakat, baik dari dalam maupun luar Kota Depok, untuk berdialog tentang toleransi,” jelasnya.
Sebelumnya, Wali Kota Depok H. Supian Suri bertemu dengan berbagai tokoh lintas agama yang intinya akan mewujudkan Kota Depok sebagai kota toleran.
Hal itu juga ditunjukan pada kegiatan mutasi, rotasi dan promosi jabatan ASN Pemkot Depok yang baru saja dilakukan kemarin.
Dimana, Supian melantik Christine Desima Arthauli sebagai Camat Sukmajaya dan beberapa kepala bidang hingga kepala seksi, yang berlatarbelakang agama non muslim. (Rik)
