Wartasentral.com, Jakarta – Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Chusnunia Chalim, menegaskan penguatan industri alat kesehatan (alkes) dalam negeri, merupakan langkah strategis dalam membangun kemandirian bangsa sekaligus memperkuat ketahanan sektor kesehatan nasional.
Menurutnya, upaya tersebut tidak hanya krusial dari sisi kemandirian, tetapi juga berdampak langsung terhadap pertumbuhan ekonomi.
“Penguatan industri alat kesehatan dalam negeri tidak hanya meningkatkan kemandirian bangsa, tetapi juga membuka peluang investasi dan menciptakan lapangan kerja baru,” ujar Chusnunia di Jakarta, Senin (28/4/2025).
Pernyataan tersebut disampaikannya, dalam merespons langkah Kementerian Perindustrian (Kemenperin) yang tengah mendorong pertumbuhan industri alat kesehatan lokal.
Terbaru, Kemenperin mendukung peluncuran dua produk ultrasonografi (USG) oleh GE HealthCare, yang diproduksi dengan komponen lokal sebagai bagian dari ekosistem alat kesehatan nasional.
Direktur Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian Kemenperin Solehan menyebutkan, keberhasilan menghadirkan produk USG secara mandiri menjadi bukti, industri dalam negeri siap naik kelas dan mampu bersaing di pasar global.
Berdasarkan data Sistem Industri Nasional (SINAS), saat ini terdapat 393 perusahaan alat kesehatan yang telah terdaftar dengan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI).
Sementara itu, tercatat sebanyak 2.505 sertifikat Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) masih berlaku untuk produk alat kesehatan, dengan nilai TKDN berkisar antara 16,45 persen hingga 92,22 persen.
Chusnunia juga menekankan, pentingnya sinergi antara pemerintah, industri, dan lembaga riset untuk mendorong inovasi dan pengembangan teknologi alat kesehatan.
“Sinergi antara sektor publik dan swasta, serta dukungan dari lembaga pendidikan dan riset, akan mempercepat transformasi industri alat kesehatan nasional,” tambahnya.
Ia juga menyatakan dukungan penuh terhadap kebijakan dan regulasi, yang memfasilitasi pertumbuhan industri alat kesehatan dalam negeri, demi terwujudnya ketahanan kesehatan nasional yang berkelanjutan. (Pandhalu)