Wartasentral.com, Depok – Calon Wali Kota Depok nomor urut 2 Supian Suri, mengumumkan kebijakan yang berpihak kepada masyarakat kecil.
Kebijakan itu berupa, menggratiskan pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), bagi warga yang memiliki tagihan di bawah Rp 100 ribu.
Ia menyebut, kebijakan tersebut sebagai bentuk keberpihakan kepada warga yang berpenghasilan rendah.
“Untuk PBB di bawah Rp 100 ribu, kami gratiskan. Banyak warga Depok yang rumahnya kecil, bagi mereka Rp 100 ribu adalah jumlah yang cukup besar,” jelasnya, Selasa (1/10/2024).
Menurut Supian, meskipun kebijakan itu akan berdampak pada Pendapatan Asli Daerah (PAD), namun kontribusinya terhadap keseluruhan pendapatan, tidak terlalu signifikan.
“Kami sudah hitung, PAD dari tagihan PBB yang di bawah Rp 100 ribu tidak terlalu besar, sehingga kami bisa mencari sumber pendapatan dari yang lain,” beber Supian.
Kebijakan tersebut, tambahnya, adalah bagian dari program pro-rakyat yang diusungnya.
Pasalnya, Supian menyadari bagi sebagian besar masyarakat kecil, jumlah PBB tersebut bisa menjadi beban ekonomi.
“Bayar PBB Rp 100 ribu, kecil buat yang mampu, tapi buat yang nggak mampu, ini beban besar,” tegasnya.
Berdasarkan data, ada sekitar 119.000 wajib pajak (WP) di Depok yang memiliki tagihan PBB di bawah Rp 100 ribu.
Dengan jumlah tersebut, Supian optimistis kebijakannya itu, dapat meringankan beban masyarakat tanpa mengganggu PAD secara signifikan.
Supian mengungkapkan, potensi pendapatan daerah dapat dioptimalkan melalui berbagai cara, seperti mengadakan event-event yang menarik wisatawan.
“Kita bisa manfaatkan potensi lain, misalnya menggelar event besar di Depok. Ini bisa meningkatkan ekonomi lokal,” tatarnya.
Ia memberi contoh, seperti membuat acara pertunjukan komika atau seni pertunjukan lainnya di gedung yang representatif.
“Banyak sanggar-sanggar keren di Depok. Kalau kita buat event besar, itu bisa menutupi pemasukan dari PBB yang kita gratiskan ini,” urainya.
Selain itu, Supian juga mengusulkan adanya event olahraga berskala besar seperti “Depok Marathon” atau “Depok 10K”.
Menurutnya, event semacam itu tidak hanya menarik peserta dari luar kota, tetapi juga mendorong perputaran ekonomi di kota Depok.
“Kalau kita buat event nasional, hotel, rumah makan, hingga pedagang kecil akan ikut merasakan dampaknya. Ini yang kita sebut, perputaran ekonomi yang menguntungkan warga,” pungkasnya. (Rik)