Ekbis  

Anggota Komisi VII Mulyanto Desak Pemerintah Antisipasi Kenaikan Minyak Dunia

Anggota Komisi VII Mulyanto Desak Pemerintah Antisipasi Kenaikan Minyak Dunia
Anggota DPR RI Mulyanto (foto: rck)
Bagikan:

Wartasentral.com, Jakarta – Menyusul melonjaknya harga minyak dunia pasca konflik Iran-Israel, Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto, mendesak pemerintah mengantisipasi masalah tersebut, dengan melakukan pengaturan kembali distribusi BBM dan gas LPG bersubsidi secara lebih tepat sasaran.

“Ini penting, jangan sampai artis atau orang mampu dengan kendaraan mewah, masih menggunakan BBM dan gas LPG bersubsidi, sebagaimana akhir-akhir ini menjadi berita viral di medsos,” urainya kepada para wartawan, Selasa (16/4/2024).

Ia mengatakan, pengaturan kembali distribusi BBM dan gas LPG bersubsidi itu, adalah opsi yang lebih “soft” dalam rangka mengurangi tekanan terhadap APBN, akibat kenaikan harga minyak dunia tersebut.

“Kebijakan distribusi BBM dan gas LPG bersubsidi secara lebih tepat sasaran ini, belum dapat dijalankan karena pemerintah lamban dalam mempersiapkan perangkat pelaksanaannya, baik registrasi pengguna maupun regulasinya,” ungkapnya.

Padahal, kata Wakil Ketua F-PKS DPR RI bidang Industri dan Pembangunan ini. Mulyanto, wacana tersebut sudah lama dibahas sebagai solusi distribusi BBM dan gas LPG bersubsidi.

Lantaran itu, ia mendesak pemerintah segera menuntaskan data akurat masyarakat pengguna gas LPG bersubsidi, serta revisi Perpres distribusi BBM bersubsidi.

Sebagai informasi, hari ini harga minyak WTI sebesar USD85.6 per barel, terus naik sejak awal tahun, dari harga yg sebesar USD70 per barel atau naik sebesar 22 persen.

Menurut Anggota Baleg DPR RI ini, angka di atas lumayan besar dan jauh di atas asumsi makro APBN tahun 2024, yang hanya sebesar USD82 per barel.

Legislator asal Dapil Banten 3 ini pun mengingatkan, agar langkah antisipatif pemerintah tersebut tidak mengambil opsi kebijakan yang merugikan rakyat kecil seperti kenaikan harga BBM atau gas LPG bersubsidi.

“Langkah antisipasinya, jangan malah mengorbankan rakyat dan meningkatkan inflasi,” tutupnya.(rck)

Tinggalkan Balasan