Wartasentral.com, Jakarta – Anggota Komisi XIII DPR RI Arisal Aziz menyoroti kebiasaan PSSI, yang kerap mengandalkan pemain naturalisasi setiap kali menghadapi turnamen internasional.
Menurutnya, pola tersebut tidak akan membangun kemandirian sepak bola nasional dalam jangka panjang.
“Kalau ini terus-menerus kita biarkan, kapan kita membangun sepak bola betul-betul dengan pemain anak negeri?,” ujar Arisal, dalam Rapat Kerja Komisi XIII dengan Kementerian Hukum RI, Kementerian Pemuda dan Olahraga RI dan PSSI di Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta, Selasa (26/8/2025).
Kecintaannya terhadap sepak bola Ia contohkan, dengan mendirikan akademi sepak bola di Sumatera Barat.
Akademi tersebut, katanya, memiliki empat lapangan dan digagas untuk mencetak bibit-bibit lokal, yang bisa mengisi Tim Nasional Indonesia di masa depan.
“Saya, cinta betul dengan anak negeri. Harapannya, nantinya yang mengisi tim nasional adalah pemain lokal semuanya,” imbuhnya.
Dalam kesempatan itu, Politisi Fraksi PAN itu memberi target kepada Ketua Umum PSSI Erick Thohir, agar tim nasional bisa lolos kualifikasi Piala Dunia.
“Bila target itu gagal, wacana naturalisasi pemain perlu dihentikan. Kalau gagal, ya stop dulu naturalisasi. Tidak ada gunanya, kalau akhirnya kita tetap gagal,” tekannya.
Selain itu, Ia juga menyinggung persoalan mafia di tubuh PSSI, yang dinilai merugikan perkembangan sepak bola nasional. Ia menyebut praktik mafia wasit maupun panitia kompetisi, sebagai salah satu hambatan serius.
“Tolong dibenahi yang namanya mafia di tubuh PSSI, baik mafia wasit maupun panitia penyelenggara liga,” pungkasnya. (Berb)