HBS Tekankan Pentingnya Bangun SDM Unggul Lewat 3 Pola Pikir Strategis

HBS Tekankan Pentingnya Bangun SDM Unggul Lewat 3 Pola Pikir Strategis
Pembina Yayasan Pendidikan Ruhama, H. Bambang Sutopo (HBS) (foto: Emy)
Bagikan:

Wartasentral.com, Depok – Keluarga besar Yayasan Pendidikan Ruhama Depok menyampaikan apresiasi dan ucapan selamat kepada Ahmad Fikri, M.Pd., NLP, atas terpilihnya sebagai Ketua Umum Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) Indonesia periode 2025–2029.

Pemilihan tersebut berlangsung dalam gelaran Musyawarah Nasional (Munas) VI JSIT Indonesia di Hotel Claro, Makassar, pada 24–28 Juli 2025.

“Kami keluarga besar Yayasan Pendidikan Ruhama Depok mengucapkan selamat atas terpilihnya Bapak Ahmad Fikri, M.Pd., NLP sebagai Ketua Umum JSIT Indonesia. Ini adalah amanah besar untuk melanjutkan kiprah JSIT dalam membangun pendidikan Islam yang unggul dan relevan dengan perkembangan zaman,” ujar Pembina Yayasan Pendidikan Ruhama, H. Bambang Sutopo (HBS), Rabu (30/7/2025).

Munas VI JSIT Indonesia mengangkat tema“Inovasi dan Kolaborasi Membangun Ekosistem Pendidikan Islam yang Modern.” Menurut HBS, tema tersebut menjadi penanda penting bagi arah transformasi pendidikan Islam di tengah era disrupsi dan digitalisasi.

“Momentum Munas ini sangat strategis, apalagi dibuka langsung oleh Prof. Dr. Abdul Mu’ti, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah RI, yang secara terbuka mengapresiasi kiprah JSIT sebagai pelopor pendidikan Islam Terpadu,” jelas HBS.

Prof. Mu’ti dalam sambutannya menyebut bahwa model pendidikan JSIT merupakan alternatif progresif yang mengintegrasikan dua kurikulum nasional secara utuh, 100% Kurikulum Kemendikbud dan 100% Kurikulum Kemenag.

Model ini menjadi solusi konkret dalam menjawab kebutuhan pendidikan berkarakter, berbasis nilai dan teknologi.

Lebih lanjut, HBS menekankan pentingnya membangun sumber daya manusia (SDM) unggul melalui pendekatan tiga pola pikir strategis: growth mindset, feature mindset, dan innovation mindset.

“Tiga mindset ini adalah kunci transformasi pendidikan. Growth mindset membangun mentalitas tahan uji dan semangat belajar tanpa batas. Feature mindset mengarahkan visi jauh ke depan untuk menyiapkan generasi masa depan. Sementara innovation mindset mendorong keberanian dalam mencipta dan berinovasi,” tegasnya.

HBS juga menyinggung keselarasan visi tersebut dengan pernyataan Prof. Dr. Yassirly, Menteri Ketenagakerjaan RI, yang turut memberikan arahan dalam penutupan Munas.

“Tiga mindset ini bukan sekadar jargon. Ini adalah fondasi dalam membentuk manusia unggul. Tugas kita sebagai guru, pemimpin, dan orang tua adalah menciptakan ekosistem yang memungkinkan pola pikir ini tumbuh. Kita tak bisa lagi hanya jadi penonton perubahan, kita harus menjadi agen transformasi,” pungkas HBS. (Cky)

Tinggalkan Balasan