Wartasentral.com, Jakarta – PT Freeport Indonesia mendukung 10 anak dari Sekolah Asrama Taruna Papua (SATP) di Timika, Papua Tengah, mengikuti workshop dan pertunjukan drama musikal bertaraf internasional bertajuk Broadway Mainstage Jakarta.
“Upaya ini merupakan komitmen Freeport Indonesia, dalam menghadirkan pendidikan berkualitas bagi anak-anak Papua, memberikan ruang seluas-luasnya bagi mereka untuk mengembangkan diri salah satunya dengan berkesenian,” papar Vice President Corporate Communications PTFI Katri Krisnati, dikutip Jumat (4/7/2025).
Ia menjelaskan anak-anak SATP mengikuti workshop yang diselenggarakan Camp Broadway Indonesia
pada 23–27 Juni di Jakarta dan puncaknya adalah, tampil dalam pertunjukan Finale Showcase 2025
Broadway Mainstage Jakarta, berjudul Peter Pan Jr di Beacon Academy Teater, Jakarta Utara, Sabtu (28/6/2025).
Camp Broadway Indonesia, jelasnya, merupakan satu-satunya lembaga resmi pemegang lisensi Camp
Broadway di Asia-Pasifik.
Dalam lima hari workshop, siswa SATP dari jenjang SD dan SMP mengikuti serangkaian latihan yang ketat sejak pagi hingga sore hari.
Mereka wajib menguasai lagu-lagu dan adegan pertunjukan. Mereka menyanyi, menari, dan bergembira bersama 14 peserta workshop dari Jakarta, Surabaya, Bali, bahkan juga dari Jepang dan Amerika Serikat.
“Sangat membanggakan dan mengagumkan, melihat pertunjukan Broadway oleh anak-anak SATP Timika,” ungkap Katri.
Dalam waktu lima hari, tambahnya, mereka bisa beradaptasi dengan lingkungan baru, berkomunikasi dan bersosialisasi dengan teman-teman baru, hingga menghafal setiap lagu dan gerakan.
“Melihat mereka bergembira dan tampil percaya diri di panggung, sungguh sebuah kebanggaan bagi kami,” ujarnya.
PTFI, lanjut Katri, sudah dua kali mendukung anak-anak SATP tampil di panggung Broadway Indonesia. Tahun 2024, sebanyak 10 anak Papua terpilih untuk mengikuti workshop dan pertunjukan.
Sebelum mengikuti workshop di Jakarta, mereka harus mengikuti seleksi dan bersaing ketat dengan puluhan siswa SATP lainnya, dalam sebuah audisi yang diselenggarakan di sekolah.
Salah satu siswa SMP SATP asal suku Amungme Titita Omaleng, yang berperan menjadi kelompok The Dodgers mengaku sangat senang dan menikmati pengalaman barunya.
“Saya belajar untuk selalu percaya diri dan yakin, bahwa kita bisa memberikan yang terbaik. Terima kasih Freeport Indonesia yang sudah memberikan kami kesempatan untuk mengikuti acara ini, terus mendukung anak-anak Papua dalam berkarya,” kata Titita.
Seorang siswa SMP asal Kokonau, Janggem Syermince Piry mengaku sangat senang bisa menyalurkan hobi menyanyi.
“Mengikuti acara ini memberikan saya pengalaman baru, datang ke Jakarta, sangat menyenangkan bertemu teman-teman dari berbagai daerah dan belajar bersama dalam waktu yang singkat untuk bisa berikan yang terbaik pada saat pertunjukan,” kata Piry.
Direktur Artistik Camp Broadway Indonesia (CBI) Adit Marciano mengatakan, sangat bangga menyaksikan penampilan siswa SATP.
“Misi kami adalah, menyediakan kesempatan transformatif ini kepada lebih banyak anak muda Indonesia, merayakan dan mengangkat bakat lokal serta berbagi budaya kami dengan dunia,”urainya.
Tahun ini ia merasa terhormat, menyambut kembali 10 anak berbakat dari SATP Timika bersama dengan peserta lainnya.
Salah satu penonton Velix Wanggai yang merupakan Mantan Pj. Gubernur Papua Pegunungan, memuji
penampilan anak-anak SATP dalam pertunjukan.
Velix yang juga putra Papua meyakini, jika mereka diberi ruang untuk berkreasi di bidang budaya, olahraga atau pendidikan, akan banyak bermunculan anak anak Papua yang percaya diri. Hal ini adalah, modal untuk menjadi seorang pemimpin.
Ia sangat mengapresiasi usaha dan dukungan PTFI yang luar biasa, dalam pembinaan kepada anak- anak Papua dari berbagai suku, seperti pada acara Broadway Mainstage ini.
“Anak-anak dari Sekolah Asrama Taruna Papua, dapat tampil dengan talent yang luar biasa,” ujar Velix yang kini menjabat sebagai Direktur Jenderal Pengembangan Ekonomi dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Transmigrasi.
SATP adalah sekolah berbasis asrama dengan akreditasi Unggul, yang dibangun PTFI melalui Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK).
YPMAK merupakan pengelola dana kemitraan PTFI, untuk pengembangan masyarakat dari dua suku yang menjadi wilayah operasional PTFI.
Sekolah SATP disediakan secara gratis, untuk anak-anak Papua dari Suku Kamoro dan Suku Amungme, serta 5 suku kekerabatan lainnya.
Total siswa SATP tahun 2024 adalah 1.048 anak. Mereka mendapatkan pembelajaran dengan kurikulum nasional dipadukan dengan nilai-nilai lokal dan eco-education.
“Kami berkomitmen untuk terus mendukung anak-anak Papua, meningkatkan kemampuan dan mengembangkan bakatnya. Semoga ikhtiar ini, dapat membawa kebaikan dan kemajuan untuk anak-anak Papua,” katanya. (Rik)