Wartasentral.com, Depok – Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Depok mengambil langkah serius, untuk mengurai kemacetan yang selama ini kerap terjadi di simpang Tugu Batu Sawangan.
Titik rawan kemacetan ini ternyata dipengaruhi oleh sejumlah faktor, mulai dari kondisi geografis hingga aktivitas masyarakat di sekitar lokasi.
Kepala Seksi Perencanaan Analisis dan Pengembangan Bidang Lalu Lintas Dishub Kota Depok Dadan Fajar Respati, mengungkapkan salah satu penyebab utama kemacetan di Tugu Batu Sawangan berasal dari titik crossing pergerakan lalu lintas dan keberadaan tanjakan Yapan yang letaknya tepat di dekat persimpangan.
“Ketika kendaraan besar melintas tanjakan ini, pergerakan lalu lintas di persimpangan menjadi melambat dan crossing pergerakan lalu lintas menjadi potensi tundaan yang menyebabkan antrian kendaraan,” jelasnya, Rabu (21/5/2025).
Selain itu, aktivitas pedagang kaki lima, parkir di badan jalan, ngetem angkot dan keberadaan ‘pak ogah’ di sekitar lokasi ikut menyumbang kemacetan.
Desain simpang yang kurang ideal, menyebabkan terjadi bottleneck saat kendaraan dari arah Bojongsari hendak masuk ke Bedahan.
Untuk mengatasi persoalan tersebut, Dishub Depok merancang pengaturan sirkulasi arus lalu lintas di simpang tugu batu, dengan mengalihkan arus lalu lintas dari arah bedahan menuju Margonda melalui Jalan Sawangan Permai.
Dengan skema ini, kendaraan dari arah Bojongsari tidak lagi langsung menuju Tugu Batu, melainkan diarahkan melalui Sawangan Permai yang memiliki kapasitas lebih besar dan median pembatas yang memadai.
“Harapannya, titik crossing lalu lintas di simpang tugu batu berkurang. Dan masyarakat dari Bedahan dapat memilih rute alternatif lain seperti lewat Cipayung, jika ingin menuju Margonda, sehingga beban tidak terfokus di Jalan Sawangan,” terang Dadan.
Dishub juga akan memasang fasilitas barrier (pembatas jalan) dan menyiapkan rekayasa lalu lintas baru di simpang Tugu Batu.
Nantinya, akses langsung dari Bojongsari ke Tugu Batu akan dibatasi, begitu pula akses dari Tugu Batu menuju Depok.
Lebih lanjut, Dishub menggandeng berbagai pihak termasuk Satpol PP, Dinas PUPR, kelurahan, dan kecamatan dalam sosialisasi pengalihan arus tersebut.
Sinergi antar instansi ini, diharapkan mampu memberikan solusi dalam jangka pendek atas kemacetan di titik krusial tersebut.
“Ini bukan hanya tugas Dishub, tapi upaya bersama seluruh pemangku kepentingan agar kelancaran lalu lintas bisa terwujud,” pungkasnya. (Cky)