Wartasentral.com, Depok – Bertepatan tanggal 25 Januari, diperingati sebagai Hari Gizi Nasional (HGN) yang pada tahun ini memiliki tema “MP-ASI Kaya Protein Hewani Cegah Stunting” dan slogan “MP-ASI Berkualitas untuk Generasi Emas”.
Dalam rangka mendukung program nasional pencegahan stunting dan memperingati HGN 2024, RSUI mengadakan penyuluhan terkait “MP-ASI yang Tepat” di Klinik Anak RSUI, dengan narasumber dr.Rilie Armeilia, Sp.A yang merupakan dokter spesialis anak RSUI.
Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, angka stunting di Indonesia masih cukup tinggi yaitu sebesar 21,6%.
Data tersebut juga menunjukkan angka stunting meningkat sebesar 1,6 kali pada anak dengan kelompok umur 6-11 bulan ke anak kelompok umur 12-23 bulan.
Pada rentang umur tersebut, anak sudah dalam fase pemberian MP-ASI. Jika terjadi permasalahan gizi pada rentang umur tersebut, “kegagalan” dalam memberikan MP-ASI dapat menjadi salah satu penyebabnya.
Oleh karena itu, penting sekali memberikan MP-ASI yang tepat untuk anak.
Ada empat strategi dalam pemberian MP-ASI, yaitu pertama Tepat waktu, MP-ASI diberikan saat bayi berusia 6 bulan, kedua Adekuat, MP-ASI yang diberikan harus memenuhi kebutuhan energi, protein, dan mikronutrien anak.
Ketiga Aman dan Higienis, proses pembuatannya harus dengan cara, bahan, dan alat yang aman serta higienis.
“Keempat, diberikan secara responsif, yang diberikan secara konsisten sesuai dengan sinyal lapar dan kenyang anak,” ujar dr. Rilie Armeilia, Sp.A.
Salah satu komponen zat gizi yang penting dalam MP-ASI, ungkapnya adalah protein.
Protein berperan sebagai zat pembangun dan pendukung sistem kekebalan tubuh.
Terdapat dua macam protein, yaitu protein hewani dan nabati. Protein hewani memiliki beberapa keunggulan, yaitu lebih mudah diserap oleh tubuh dan dapat mengoptimalisasi pertumbuhan balita.
Protein hewani juga kaya akan zat-zat gizi mikro dan memiliki komposisi asam amino esensial yang lebih lengkap.
Berdasarkan Susenas tahun 2022, konsumsi protein per kapita Indonesia sudah berada diatas standar kecukupan konsumsi protein nasional, yaitu 62,21 gram.
Namun sayangnya, masih cukup rendah untuk sumber protein hewani. Menurut data dari Food and Agriculture Organization (FAO), konsumsi telur, daging, susu dan produk turunannya di Indonesia termasuk yang rendah di dunia.
Kegiatan penyuluhan itu, diharapkan dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat, terutama para orang tua agar dapat menyiapkan MP-ASI yang tepat untuk anak. (Key)