Wartasentral.com, Depok – Kegiatan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kecamatan Cilodong, bertempat di aula HB Al- fakih Mandiri Kalimulya, Cilodong, Rabu (19/2/2025).
Dalam Musrenbang itu, membahas tentang rencana berbagai kegiatan yang di usulkan untuk tahun 2026, termasuk pagunya untuk dimasukan dalam Rencana Kerja Anggaran (RKA).
Issu strategis yang disampaikan di Musrenbang Kecamatan Cilodong tahun 2025-2026 membahas tentang UMKM, Ketahanan Pangan, Stunting dan Sanitasi.
Juga TBC, Posyandu, infrastruktur, pembangunan Turab dan Saluran Air untuk mencegah banjir. Soal sampah serta pemberdayaan masyarakat, menjadi topik di forum Musrenbang tingkat kecamatan itu.
“Kita harus cermat mengalokasikan anggaran untuk belanja barang, juga pelatihan secara digital sangat penting untuk digunakan sebagai media kerja,” papar Kepala BP4D Kota Depok Dadang Wihana
Sementara itu, Camat Cilodong Zaenal Arifin mengatakan, semua usulan silahkan dicatat dan kalaupun kurang tolong dilengkapi.
Mengenai usulan anggaran per kelurahan, memang dari setiap kelurahan untuk yang berbasis RW saja sudah melebihi 9 miliar.
Anggaran yang di usulkan seperti Kelurahan Cilodong terdiri dari 8 RW, usulan anggarannya sebesar Rp 2,4 miliar, Kelurahan Jatimulya jumlah 11 RW sebesar Rp 3,3 miliar.
Sedangkan di Kelurahan Kalimulya ada 11 RW usulannya sekitar Rp .3,3 miliar sama dengan Kelurahan Jatimulya juga Rp 3,3 miliar.
“Jadi total anggaran yang di usulkan per kelurahan, keseluruhannya mencapai Rp 20 miliar,” ungkap Zaenal.
Ia mengutarakan, mungkin di kecamatan lainnya berbeda, sementara batas pengeluaran anggarannya atau plafonnya sekitar Rp 30 miliar.
Kegiatannya akan dikerjakan oleh
Kelompok Masyarakat (Pokmas), kalaupun ada bantuan tentunya akan melibatkan RW atau RT, karena hal-hal itu menyangkut dana yang Rp 300 juta.
”Ada beberapa yang nanti dihibahkan, tetapi di tahun ini akan dilatih dulu para RW/ RT, untuk penggunaan dana tersebut,” jelasnya.
Jadi, tambahnya, masih menunggu tindak lanjut dari pemerintah, kalau untuk pelaksanaan di 2026 tetap dilaksanakan secara menyeluruh, sehingga persiapan di tahun 2025 ini dimatangkan dulu.
Zaenal mengakui, di tahun 2026 ada beberapa Pekerjaan Rumah (PR). Yaitu, kegiatan di setiap RW terkait pembangunan pemberdayaan masyarakat.
“Tentunya itu secara bertahap, meski sudah berkurang seperti kegiatan drainase, pengaspalan jalan yang mungkin tidak banyak, tapi di dana RW ini bisa terhubung dengan kegiatan tersebut,” pungkasnya. (Key)